GridHEALTH.id - Perusahaan AstraZeneca dikabarkan berhasil menciptakan obat Covid-19.
Obat berbasis antibodi itu disebut dapat mencegah dan mengobati pasien Covid-19.
Bahkan obat Covid-19 AstraZeneca mampu mempertahankan aktivitas penetralan terhadap subvarian Omicron.
Sehingga diklaim dapat melawan subvarian Omicron BA.2 yang sangat menular.
Hasil tersebut didapatkan AstraZeneca melalui studi laboratorium independen.
Dilansir dari laman Reuters (21/3/2022), obat Covid-19 dari AstraZeneca itu diberi nama Evusheld.
Menurut data dari studi yang dilakukan tim Washington University di Amerika Serikat, obat Covid-19 Evusheld dapat mengurangi jumlah virus yang terdeteksi dalam sampel.
Adapun sampel uji coba berasal dari paru-paru tikus yang telah terinfeksi subvarian Omicron.
Obat Evusheld diuji terhadap subvarian Omicron BA.1, BA.1.1, dan BA.2, dan juga terbukti dapat membatasi peradangan di paru-paru, maupun keparahan gejala akibat infeksi Covid-19.
Baca Juga: Setelah China Indonesia Negara dengan Beban Penyakit Tuberkulosis Terbesar di Dunia
Demikian yang dipaparkan Kepala Divisi Late Development, Vaccines & Immune Therapies AstraZeneca, John Perez.
"Temuan ini mendukung Evusheld sebagai pilihan penting yang potensial untuk membantu melindungi pasien rentan seperti pasien dengan gangguan kekebalan yang dapat menghadapi kefatalan jika mereka terinfeksi Covid-19," paparnya.
Sementara itu, studi yang dipublikasikan di jurnal pra-cetak BiorXiv pada 18 Maret 2022 ini belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Penelitian tersebut adalah data pertama yang melihat dampak pengobatan Evusheld AstraZeneca pada garis keturunan varian Omicron di tengah lonjakan kasus Covid-19 global.
Pasalnya, pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia menyampaikan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di dunia dapat menimbulkan masalah yang jauh lebih besar.
Sebab, varian Omicron dan subvarian BA.2 menyebar di tengah pelonggaran pembatasan dan pengujian.
Dijelaskan pembuat obat, Anglo-Swedia pada bulan Desember lalu bahwa studi laboratorium lainnya pun menemukan hal serupa, yakni Evusheld terbukti ampuh mempertahankan aktivitas penetral terhadap Omicron.
Pihaknya menuturkan, bahwa vaksin bergantung pada sistem kekebalan untuk mengembangkan antibodi yang ditargetkan, serta pada sel penangkal infeksi.
Sementara obat Covid-19 Evusheld mengandung antibodi buatan laboratorium, yang dirancang untuk bertahan di dalam tubuh selama berbulan-bulan untuk menahan virus saat infeksi.
Baca Juga: Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Ini Jika Pengidap Asma Terinfeksi Covid-19
Selama pengujian di laboratorium, obat Evusheld dapat mengurangi risiko pengembangan gejala Covid-19 hingga 77 %.
Kemudian, Evusheld juga disebut berhasil menyelamatkan nyawa pasien, dan mencegah perkembangan infeksi ketika diberikan dalam waktu sepekan dari gejala pertama muncul.
Hasil tersebut muncul, menyusul pengumuman regulator obat Inggris yang telah menyetujui terapi untuk mencegah infeksi pada orang dewasa dengan respons imun yang lemah.
Terapi itu pun tengah ditinjauan otoritas Eropa, dan sudah direkomendasikan penggunaannya di Amerika Serikat.(*)
Baca Juga: Covid-19 Lahir di Ukraina? Fakta-fakta Ditemukan Rusia, China Serang Amerika
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar