GridHEALTH.id - Ibuprofen termasuk ke dalam kelompok obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID/nonsteroidal anti-inflammatory drugs).
Menurut laman WebMD, obat tersebut digunakan untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan menurunkan demam.
Obat ibuprofen bekerja dengan menghalangi produksi tubuh dari zat alami tertentu yang menyebabkan peradangan.
Efek inilah yang membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, atau demam.
Ibuprofen memang termasuk obat yang dijual bebas di pasaran (OTC/over the counter) atau bisa dibeli tanpa resep dokter.
Meski demikian, penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang disarankan mengonsumsi obat tersebut.
Dilansir dari nhs.uk (18/11/2021), ada orang yang boleh dan tidak boleh minum obat ibuprofen.
Lantas siapa sajakah orang-orang tersebut?
Berikut daftar selengkapnya:
Baca Juga: Ibuprofen Bisa Meningkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Siapa yang bisa minum ibuprofen?
Kebanyakan orang dewasa dan remaja berusia 17 tahun ke atas dapat mengonsumsi ibuprofen.
Untuk di bawah 17 tahun, baca informasi tentang aturan pakan ibuprofen untuk anak-anak.
Siapa yang mungkin tidak bisa minum ibuprofen?
Jangan minum ibuprofen melalui mulut atau mengoleskannya ke kulit jika kita:
- Pernah mengalami reaksi alergi atau gejala seperti mengi, pilek, atau reaksi kulit setelah mengonsumsi aspirin, ibuprofen, atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya seperti naproxen.
- Sedang hamil
Untuk memastikan tablet, kapsul, butiran atau cairan ibuprofen aman untuk kita, beri tahu dokter atau apoteker jika kita:
- Pernah mengalami pendarahan di perut atau lubang (perforasi) di perut yang disebabkan oleh NSAID.
Baca Juga: Bahaya Obat Ibuprofen yang Diminum Ibu Hamil, Dapat Pengaruhi Kesuburan Anak di Masa Depan
- Memiliki lubang (perforasi) di perut, pendarahan di perut atau sakit maag lebih dari sekali.
- Memiliki masalah kesehatan yang berarti memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami pendarahan.
- Mengalami gagal jantung parah, gagal ginjal parah, atau gagal hati parah.
- Sedang mencoba untuk hamil.
- Memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
- Memiliki penyakit jantung atau gagal jantung ringan sampai sedang, atau pernah mengalami stroke.
- Memiliki masalah ginjal atau hati.
- Menderita asma, demam, atau alergi.
- Menderita penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Baca Juga: 4 Obat Bebas Wajib Dihindari Selama Kehamilan, Di Antaranya Ibuprofen
- Menderita cacar air atau herpes zoster sebab mengonsumsi ibuprofen dapat meningkatkan kemungkinan infeksi dan reaksi kulit tertentu.
Sementara itu, jika berusia di atas 65 tahun, ibuprofen dapat membuat kita lebih mungkin terkena sakit maag.
Dokter akan meresepkan obat untuk melindungi perut jika menggunakan ibuprofen untuk kondisi jangka panjang.
Untuk memastikan ibuprofen yang dioleskan ke kulit aman, beri tahu dokter atau apoteker jika kita memiliki:
- Masalah ginjal.
- Asma, demam, atau alergi.
- Sakit maag. (*)
Baca Juga: Bahaya Obat Nyeri dan Demam, Ibuprofen Banyak Efek Sampingnya
Source | : | Nhs.uk,Webmd |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar