GridHEALTH.id - Mutasi virus Covid-19 terus bermunculan dalam beberapa waktu terakhir.
Terbaru, muncul varian Covid-19 di Thailand yang disebut sebagai varian XJ.
Kemunculan varian baru Covid-19 di wilayas Asia tersebut tentu perlu diwaspadai.
Diwartakan laman Bangkok Post (4/4/2022), kasus ditemukannya varian baru Covid-19 ini berawal dari seorang pengantar paket.
Dimana ia diduga terinfeksi terinfeksi dengan varian baru Covid-19 yang belum pernah terdeteksi sebelumnya di Thailand.
Demikian yang dikatakan seorang pejabat kesehatan senior Thailand pada Senin (4/4/2022).
Direktur Jenderal Departemen Ilmu Kedokteran Supakit Sirilak mengatakan pria berusia 34 tahun itu mungkin terinfeksi varian XJ.
Varian XJ merupakan kombinasi lain dari varian BA1 dan BA2.
Varian ini sebelumnya pertama kali terdeteksi di Finlandia.
Baca Juga: Kini Remaja 12 sampai 15 tahun Boleh Mendapatkan Vaksin Booster Covid-19
Dr Supakit mengatakan tes genom pada 22 Februari di sebuah rumah sakit di Bangkok menemukan jenis virus Covid-19 sangat dekat dengan rekombinan XJ.
"Kami masih membutuhkan informasi lebih lanjut untuk konfirmasi," katanya.
"Ini sangat mungkin menjadi rekombinan XJ," tambah Supakit.
Pria itu sebelumnya telah diinokulasi dengan dua dosis vaksin Sinopharm, katanya.
"Dia bertemu banyak orang karena sifat pekerjaannya. Itu membuatnya rentan terhadap infeksi," katanya.
Thailand telah melaporkan kasus pertama infeksi Omicron XE, terdeteksi oleh Pusat Genomik Medis Rumah Sakit Ramathibodi.
Dr Supakit mengatakan tidak ada bukti bahwa dua rekombinan baru lebih berbahaya daripada varian yang sudah ada yang menyebar ke seluruh wilayah negaranya.
Diketahui varian BA.2 Omicron saat ini dominan di Thailand.
Ini sangat menular, melebihi varian BA.1.
Baca Juga: Penyintas Covid-19 Berisiko Tinggi Alami Pembekuan Darah di Kaki, Studi
Mengutip thethaiger.com, di Thailand, lebih dari 99,8% infeksi Covid-19 berasal dari varian Omicron, dengan lebih dari 92% dari sub-varian BA.2.
Saat ini, terdapat beberapa nama untuk penggabungan sub-varian BA.1 dan BA.2, antara lain XA, XB, XC, XG dan XH.
Nama-nama tersebut mewakili perbedaan dalam kode genetik mereka.
Melihat penjelasan tersebut, tentu masyarakat wajib mewaspadai penularan varian XJ dan varian baru Covid-19 lainnya.
Selain mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap, kita juga perlu menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin.
Terlebih penularan Covid-19 sampai saat ini sangat sulit diprediksi, saiapa pun dapat tertular.
Menurut laman who.int (9/7/2020), bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan prokes seperti 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh diabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Baca Juga: Mampukah Vaksin Covid-19 Menangkal Varian XE? Berikut Penilaian Pakar Dunia dan Indonesia
Source | : | Who.int,Bangkokpost.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar