5. Untuk mendeteksi suatu penyakit (uji saring).
Pilih Laboratorium yang Kredibel
Untuk diketahui, karena begitu pentingnya pemeriksaan laboratoroium, hasil pemeriksaannya pun harus bisa dipertanggung jawabkan, dan tentunya tepat.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat maka perlu dilakukan pengendalian terhadap tindakan pra analitik, analitik, dan pasca analitik melalui pemantapan mutu laboratorium.
Tahap pra analitik, melansir repository.unimus.ac.id, merupakan suatu tahap yang sangat penting dan rawan terhadap kesalahan.
Baca Juga: 11 Pemicu Penis Lemas Padahal Baru Akan Mulai Bercinta? Perhatikan Gejala dan Penyebabnya
Asal tahu saja, terdapat sekitar 40 persen sampai 70 persen kesalahan terjadi pada tahap pra analitik yang pada umumnya terjadi karena terdapat masalah pada persiapan pasien, pengambilan sampel (phlebotomi), transportasi atau pengiriman sampel dan penyimpanan sampel/spesimen.
Misal, pada pemeriksaan laboratorum kimia klinik, pemeriksaan HDL kolesterol (High Density Lipoprotein), rawan terjadi kesalahan saat pengumpulan spesimen darah (phlebotomi), pemasangan torniquet atau tali pembendung, anjurannya 3-4 inci atau 4-5 jari di atas tempat penusukan.
Selain itu, waktu pembendungan idealnya kurang dari 1 menit, apabila pemasangan torniquet lebih dari 1 menit maka akan menimbulkan hemokonsentrasi yang berakibat pada hasil pemeriksaan.
Lama waktu pembendungan yang direkomendasikan WHO yaitu kurang dari 2 menit, tetapi sebaiknya dilakukan ≤ 1 menit, CLSI mengatakan bahwa pembendungan darah vena tidak lebih dari 1 menit atau maksimal 1 menit dengan tekanan 40 mmHg.
Meski telah disarankan oleh WHO dan CLSI, tetap saja sampai saat ini masih banyak dijumpai Phlebotomis yang melakukan pembendungan lebih dari 1 menit, bahkan sampai ada yang membendung lebih dari 3 menit karena berbagai alasan, seperti kesulitan dalam mencari vena, dan pada saat torniquet telah terpasang pasien menjadi ketakutan saat akan ditusuk sehingga membuat waktu pembendungan menjadi lebih lama.
Nah, salah pembendungan darah saja, akan terjadi hemokonsentrasi, yaitu pengentalan darah akibat dari perembesan plasma darah yang keluar melalui pembulu darah yang ditandai dengan nilai hematokrit yang tinggi.
Nilai hematokrit yang tinggi menandakan semakin rendah nilai serum darah.
Serum di dalam darah yang berfungsi sebagai pelarut rendah, maka akan mengakibatkan kekentalan di dalam pembulu darah.
Kekentalan pada pembulu darah menyebabkan peningkatan PCV dan elemen sel, serta peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, dan profil lipid seperti HDL kolesterol).
Karenanya menentukan dan memilih laboratorium yang bisa dipercaya, bekerja sesuai standar medis yang telah ditetapkan, penting sekali.(*)
Baca Juga: Mata Bengkak Tak Melulu Bintitan Bisa Juga Gegara Kalazion, Apa Bedanya?
Source | : | Univ Muhammadiyah Semarang,Academia Edu-Lab |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar