GridHEALTH.id - Bau ketiak adalah permasalahan klise sejak dahulu kala.
Mereka yang mempunyai masalah dengan bau ketiak, tentu kondisi menjadi beban tersendiri.
Sebab sebagai manusia mau tidak mau kita harus berinteraksi dengan oranglain, sekalipun keluarga sendiri.
Nah, bau ketiak ini akan menajadi momok besar saar berinterksi.
Karenanya tidak sedikit diantara kita yang mengatasinya dengan deodoran.
Memang deodoran ampuh dalam mengatasi permasalahan bau ketiak yang bikin mood jelek dan minder.
Hanya saja kita harus paham betul jika penggunaan deodoran tanpa ilmu justru merugikan kesehatan kita sendiri.
Penggunaan deodoran sepanjang waktu tidak bagus untuk kesehatan kulit.
Ketahuilah, deodoran yang mengandung bahan antiperspirant yang justru paling baik.
Baca Juga: Transfusi Darah untuk Penyandang Thalassemia Bisa Mencegah Komplikasi
Tapi ketahu juga cara penggunaannya yang tepat.
Deodoran mengandung antiperspirant paling baik digunakan di malam hari.
Misalnya waktu setelah mandi dan sebelum tidur malam.
Sebab, kita cenderung mengeluarkan keringat di pagi hari setelah bangun tidur.
Senyawa antiperspiran akan bekerja lebih optimal selama 48 jam setelah penggunaan.
Sehingga kita tidak perlu mengaplikasikan deodoran lagi di pagi hari.
Selain itu tidak perlu juga memakainya setiap waktu.
Nah, jika kita patuh mengurangi penggunaan deodoran, manfaatnya:
1. Mencegah masalah reproduksi
Baca Juga: 6 Manfaat Melakukan Pemeriksaan Medical Check Up Secara Rutin
Bahan-bahan dalam deodoran yang menempel di kulit kita sebenarnya bisa berbahaya bagi kesehatan.
Misalnya, ftalat yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan masalah kesehatan reproduksi.
2. Mengurangi bau badan secara alami
Tahukah, antiperspiran menggunakan komponen antimikroba untuk membunuh bakteri di ketiak.
Tapi komponen ini juga menyebabkan bakteri pemicu bau badan yang lainnya untuk berkembang biak.
Sehingga mengaplikasikan deodoran setiap waktu sebenarnya dapat menyebabkan bau badan dua kali lebih kuat.
3. Menjaga keseimbangan bakteri baik
Produk perawatan kulit seperti deodoran dapat menghilangkan bakteri baik, sehingga dapat merusak mikrobioma kulit.
Alangkah lebih baik jika deodoran tidak dipakai terlalu sering, supaya kesimbangan bakteri baik tetap terjaga.
Baca Juga: 4 Pemeriksaan Pra Nikah dan 6 Pemeriksaan Pra Hamil, Baiknya Dilakukan
Apabila di ketiak hanya terdapat bakteri jahat seperti Staphylococcus hominis, jangan heran kalau bau ketiak sulit dihilangkan.
4. Tidak semua orang perlu deodoran
Ternyata ada yang menggunakan deodoran atau antiperspiran hanya karena kebiasaan, padahal dirinya tidak membutuhkannya.(*)
Baca Juga: Deteksi Thalassemia dan Penyakit Ini Bisa Dicegah dengan Satu Cara
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar