GridHEALTH.id – Aktris senior Mieke Wijaya tutup usia di umur 82 tahun, pada Selasa (03/05/2022) kemarin.
Berita duka tersebut diinformasikan langsung oleh sang putri, Nia Zulkarnaen.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun, telah berpulang ibu kami, Hj Mieke Widjayj. Insya Allah husnul khatimah, mohon dimaafkan jika ada kesalahan mama,” kata Nia di Kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (04/05/2022).
Lebih lanjut, Nia Zulkaranaen juga mengatakan bahwa ibundanya sebelum meninggal sempat dirawat di rumah sakit.
“Sempat sakit satu bulan dirawat di rumah sakit selama bulan puasa. Mungkin sudah usia 82 tahun,” kata Nia Zulkarnaen dikutip dari Kompas.com (04/05/2022).
“Mudah-mudahan diampuni dosa-dosanya, mudah-mudahan karyanya bisa dikenang selalu sebagai salah satu legenda perfilman Indonesia. Karena jiwa dan hatinya hanya untuk perfilman Indonesia,” sambungnya.
Mieke Widjaja yang terkenal dengan salah satu filmnya ‘Tiga Dara’, diketahui sempat mengidap diabetes.
Selain diabetes, dari riwayat kesehatan sang aktris, Mieke Wijaya diketahui juga terserang penyakit kanker.
Akan tetapi, seluruh keluarga tidak mengetahui hal tersebut lantaran ia tidak pernah menceritakan tentang kondisi kesehatannya.
Baca Juga: Mieke Widjaja Wafat Usai Berjuang Lawan Diabetes dan Kanker, Ternyata Ini Hubungannya
Penyakit kanker yang diidap oleh Mieke Wijaya baru diketahui oleh keluarga ketika menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat.
Namun tidak dijelaskan lebih lanjut, jenis kanker apa yang sebenarnya menyerang Mieke Widjaja.
“Dia ibu yang tidak pernah marah ke anak-anaknya, sampai Mamah sakit diam saja kita semua tidak tahu,” jelasnya.
Selama dirawat, fisiknya pun melemah dan nafsu makananya menurun, sehingga harus mendapatkan transfusi.
Dilansir dari laman Cancer Center, bagaimana diabetes dapat memicu terjadinya kanker, telah dipelajari dalam sebuah studi yang dilakukan pada 2018 lalu.
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 menempatkan orang pada risiko lebih besar terkena kanker tertentu dan wanita lebih berisiko mengalaminya.
Para peneliti dari University Oxford di Inggris dan Johns Hopkins di Baltimore menyimpulkan, wanita penyandang diabetes punya risiko 27 persen lebih tinggi mengalami kanker daripada mereka yang sehat.
Adapun jenis kanker yang berisiko dialami oleh penyandang diabetes tipe 2 di antaranya kanker payudara, endometrium, pancreas, hati, ginjal, dan usus besar.
Beberapa faktor terjadinya kanker pada penyandang diabetes, di antaranya:
Baca Juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiiun, Artis Mieke Widjaja Ibu dari Nia Zulkarnaen Wafat
* Hormon insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien diabetes juga merangsang pertumbuhan sel, yang bisa meningkatkan risiko kanker.
* Jaringan lemak pada orang yang kelebihan berat badan menghasilkan adipokin pada tingkat yang lebih tinggi.
Hormon-hormon tersbeut, menyebabkan peradangan, yang merupakan faktor risiko lain penyakit kanker.
Seperti diabetes yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, pengobatan kanker juga berisiko menyebabkan seseorang mengalami diabetes.
Pasalnya pada beberapa bagian tubuh, radiasi yang menyerang sel kanker dapat menghancurkan sel penghasil insulin. Selain itu, steroid yang digunakan untuk mengurangi mual akibat kemoterapi juga berisiko meningkatkan kadar gula darah.
Studi JAMA Oncology menemukan risiko terkena diabetes paling besar dalam dua tahun setelah selesai perawatan kanker, meskipun risikonya tetap meningkat setelah itu.
Diabetes dan kanker pun juga memiliki faktor risiko yang sama, seperti berat badan berlebih (obesitas), usia, kebiasaan buruk seperti malas bergerak dan merokok.
Bagaimana cara mencegah kanker pada penyadang diabetes?
Mengutip Diabetes.org.uk, risiko kanker pada penyandang diabetes dapat dikurangi dengan menjalankan gaya hidup sehat.
Menjaga berat badan ideal sesuai dengan tinggi, konsumsi makanan sehat, tetap aktif, dan tidak merokok.(*)
Baca Juga: Takaran Tepat Minum Air Kelapa untuk Penyandang Diabetes, Supaya Gula Darah Terkontrol
Source | : | Kompas.com,cancercenter.com,Diabetes.org.uk |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar