GridHEALTH.id - Seperti yangtelah kita ketahui, ada 3 kasus kematian di RSCM beberapa waktu lalu, sebelum lebaran 2022.
Kesemuanya adalah pasien rujukan yang diterima oleh RSCM dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah mengambil tindakan cepat.
Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran untuk mewaspadai perkembangan penyakit Hepatitis Akut yang berasal dari Inggris Raya.
Surat edaran tersebut bernomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Ekologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetologi).
Kementerian Kesehatan sedang berupaya menginvestigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Hasil sementara investigasi, menurut Juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, pihaknya tidak menemukan adanya penularan penyakit pada keluarga pasien.
"Dari satu investigasi, saat ini tidak ada penularan ke keluarga lain," kata Nadia dilansir Era.id (4/5/2022).
Hingga diumukannya hasin investigasi sementara, disebutkan belum ada tambahan kasus penyakit hepatitis akut misterius yang ditemukan di Indonesia.
Baca Juga: Muncul Sensasi Perut Kencang Saat Hamil, Kapan Perlu Khawatir?
Temuan Kasus di Jawa Timur
Namun dari Data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Jawa Timur, minggu I minggu 17 Tahun 2022 (per 4 Mei 2022), menyebut telah ditemukan 114 kasus suspect hepatitis akut di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur.
SKDR Jawa Timur mencatat minggu ke-14 hingga minggu ke-17 cenderung mengalami kenaikan.
Menyikapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim), Dr dr Erwin Astha Triyono SpPD KPTI, mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, khususnya kepada anak-anak dan orang tua untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan secara disiplin.
"Untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Jawa Timur, kami menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang,"ujarnya.
Kasus Terus Bertambah
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyakit hepatitis akut misterius sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada 15 April 2022.
Hingga berita ini di publish, WHO mengetahui penyebab pasti munculnya penyakit hepatitis akut tersebut. Karenanya disebut misterius.
Jumlah kasus hepatitis akut misterius dilaporkan terus bertambah. Tercatat, sudah ada 170 kasus yang dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.
Baca Juga: Hasil Investigasi Kasus Hepatitis Akut Misterius, Ditemukan Virus Epstein-Barr dan Adenovirus 41
WHO, pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya.
Dalam laporan perdana itu disebutkan ada 10 kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Jumlah laporan itu kemudian terus bertambah.
Per 21 April 2022, tercatat ada 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara yaitu Inggris 114 kasus, Spanyol 13 kasus, Amerika Serikat 9 kasus, Denmark 6 kasus, Irlandia, 5 kasus, Belanda 4 kasus, Italia 4 kasus, Norwegia 2 kasus, Perancis 2 kasus, Romania 1 kasus dan Belgia 1 kasus.
Sebagian besar pasien anak mengalami masalah gastrointestinal terlebih dahulu, diikuti penyakit kuning.
Umumnya, menurut laporan WHO, rentang usia pasien yang diidentifikasi terinfeksi hepatitis akut misterius bayi berusia satu bulan hingga remaja berusia 16 tahun.(*)
Baca Juga: Dinkes Jatim Temukan 114 Kasus Suspect Hepatitis Akut Misterius di 18 Kabupaten/kota
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar