GridHEALTH.id - Gelombang panas ekstrem melanda India dalam beberapa waktu terakhir.
Bahkan seorang mahasiswi Indonesia disana mengaku merasakan langsung ganasnya gelombang panas ektrem tersebut.
Dia adalah Anggy Eka Pratiwi, mahasiswi doktoral di Jodphur, Rajasthan, India.
Kepada BBC News Indonesia, Anggy mengatakan sempat terkena heatstroke atau sengatan panas di tengah gelombang panas ekstrem yang melanda setengah dari negara itu.
Perlu diketahui, heatstroke sendiri merupakan kondisi dimana suhu tubuh meningkat tajam dalam waktu yang cepat dan tiba-tiba, yang membuat tubuh tidak sanggup menahan panas yang ditimbulkan.
Dikutip dari mayoclinic.org (1/7/2021), kondisi ini biasanya membuat suhu tubuh meningkat tajam melebihi 40 derajat celcius.
Heatstroke ini juga ditandai dengan kulit merah yang melepuh, pusing, mual, kebingungan, dan tak jarang berakhir dengan pingsan.
Jika kondisi tersebut dibiarkan tentunya bisa berakibat fatal, heatstroke yang tidak diobati dapat dengan cepat merusak otot, otak, ginjal, atau jantung.
Sementara itu, Anggy mengatakan sangat terdampak oleh kondisi yang terjadi di India.
Baca Juga: Warga Jakarta Waspada, Telah Terjadi Peningkatan Suhu Udara yang Harusnya Terjadi pada 2030
"Sebagai orang Indonesia saya tak kuat. Saat itu pas puasa dan saya keluar ambil buku, sekitar 500 meter saja dari tempat saya tinggal. Saya kembali dan pusing, tidak hilang dan malah sering buang air..."
"Setelah tiga hari ke dokter dan diberitahu ini efek dehidrasi dan heatstroke dan disarankan untuk tidak berpuasa dulu. Disarankan tidak keluar rumah selama seminggu," ujarnya.
Source | : | Mayoclinic.org,Bbc.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar