GridHEALTH.id – Badan Keamanan dan Kesehatan Inggris, pada Sabtu (07/05/2022), melaporkan adanya kasus cacar monyet langka yang terjadi pada seorang pasien.
Lembaga tersebut mengatakan, infeksi virus ini sangat langka sehingga risiko penyebarannya sesama manusia sangat rendah.
“Infeksi dapat menyebar ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Namun, ada risiko penularan yang sangat rendah ke populasi umum,” kata mereka, dikutip dari CNN, Senin (09/05/2022).
UKHSA meyakini, bahwa orang yang terpapar infeksi virus cacar monyet ini, tertular saat dia berada di Nigeria.
Pasien tersebut menjalani perawatan di unit penyakit menular dan isolasi ahli, di Guy’s and St Thomas NHS Foundation Trust, London, Inggris.
Mereka mengatakan akan segera melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang telah berhubungan dekat atau langsung dengan pasien tersebut. Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan.
Apa itu infeksi virus cacar monyet?
Dilansir dari NHS.uk, cacar monyet merupakan infeksi langka yang menyebar melalui hewan liar di bagian barat atau tengah Afrika.
Cacar monyet diperkirakan menyebar melalui hewan-hewan pengerat, misalnya saja tikus, mencit, dan tupai.
Baca Juga: Faktor Risiko yang Memicu Munculnya Penyakit Infeksi Herpes Zoster
Seseorang bisa tertular cacar monyet jika dia digigit atau menyentuh darah, cairan tubuh, bitnik-bintik, lecet, atau koreng dari hewan yang terinfeksi.
Selain itu, cacar monyet juga bisa ditularkan jika orang tersebut mengonsumsi makanan dari daging hewan yang telah terinfeksi sebelumnya.
Source | : | CNN,Nhs.uk |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar