GridHEALTH.id - Perawatan payudara penting bagi pria juga perempuan.
Hanya saja perempuan harus lebih intensif melakukannya, terlebih saat hamil dan menyusui.
Untuk melakukan perawatan payudara pada perempuan, melansir buku textbook breastfeeding, berikut panduan umumnya.
1. PreNatal Breast Care
Dua penelitian di UK menemukan bahwa mengidentifikasi flat/inverted nipple selama kehamilan serta melakukan tindakan malah menyebabkan masalah saat menyusui sehingga menurunkan keberhasilan menyusui/weaning lebih awal.
Berdasarkan hasil penelitian ini, rekomendasinya adalah para tenaga kesehatan (dsog, bidan, dan lain-lain) tidak perlu melakukan screening flat/inverted nipple pada payudara ibu yang sedang hamil.
Yang perlu diperhatikan oleh ibu saat hamil adalah memilih dan menggunakan bra yang tepat (proper fitted bra).
Pemilihan bra yang tepat tidak hanya membuat ibu nyaman, karena payudara tertopang dengan baik, hal lain juga mengurangi nyeri punggung dan juga menjaga bentuk payudara.
Tips memilih bra yang baik:
Baca Juga: Zero Covid China Dianggap WHO Gagal, Hasil Studi Tunjukkan Sebaliknya
* Hindari bra dengan kawat.
* Nyaman dipakai, sesuai dengan bentuk payudara, untuk stok pilih ukuran yang lebih besar (1 atau 2 ukuran lebih besar).
* Pilihlah tali yang lebar sehingga dapat menyokong payudara lebih efektif.
* Memiliki beberapa kaitan daripada hanya 2 untuk mencegah slip/terlepas sendiri saat banyak bergerak.
* Memasuki trimester kedua, payudara mulai memproduksi kolostrum (tahap Laktogenesis 1). Pada trimester akhir kehamilan bisa terjadi kolostrum merembes keluar. Karennaya diperlukan breast pad.
2. Perawatan payudara selama menyusui
Yang utama tetap memilih bra untuk menyusui. Prinsipnya sama dengan tips memilih bra saat hamil di atas.
Bra untuk menyusui bisa dipilih yang bisa dibuka.
Breast pad bisa dipakai terutama saat perjalanan, dan jangan biarkan breast pad terlalu penuh dan lembab dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga: Sudah Divaksin Hepatitis, Apakah Anak Masih Tertular Hepatitis Akut Misterius?
Puting dan aerola sudah terlubrikasi dan bersih secara alami karena sebum (cairan berminyak) yang dikeluarkan oleh Montgomerry gland.
Hati-hati jika mengoleskan lotion, cream, dan berbagai minyak dengan alasan agar payudara tidak kering.
Pasalnya bisa ikut termakan oleh bayi dan bisa juga menyebabkan Nursing Strike (bayi menolak menyusu karena adanya wangi dan rasa yang berbeda dari biasanya).
Penting diperhatikan, mencegah terjadinya masalah pada puting/payudara secara umum perlu terus diinformasikan pada ibu menyusui dan sebaiknya dimulai sejak kehamilan, adalah posisi dan Pelekatan yang tepat, deep latch, pemilihan breast pump yang tepat termasuk hal yang utama untuk mencegah masalah pada puting seperti lecet/cracked, engorgement/pembengkakan payudara dan lain-lain.
Mengoles ASI akhir / hindmilk ke puting dan aerola dianjurkan karena hindmilk adalah natural bacteriostatic lubricant yang dapat mencegah puting lecet dan mempercepat penyembuhan untuk trauma pada puting.
Setelah itu angin-anginkan payudara sebelum memakai bra kembali.
Tidak dianjurkan untuk melakukan treatment khusus untuk puting seperti memutar, menggosok dengan tujuan untuk menguatkan puting, efek negatifnya malah mengiritasi puting.
Penting diingat, perawatan payudara pada perempuan tidak perlu membersihkan puting-aerola secara khusus, atau bahkan sampai menggunakan cairan disinfektan atau alkohol.
Payudara pun jangan dikeringkan secara kasar, lebih baik lagi bila payudara diangin-anginkan dulu sebelum memakai bra.
Baca Juga: Cara Mengatasi Demam pada anak Tanpa Obat, Kompres Dingin atau Hangat?
Membersihkan puting-aerola secara khusus dengan sabun/cairan disinfektan / alkohol menimbulkan efek negatif salah satunya hilangnya cairan berminyak (sebum) yang sudah dikeluarkan montgomerry gland.(*)
Baca Juga: Cara Cegah Hepatitis Akut yang Menular Lewat Saluran Pernapasan dan Cerna
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Perawatan Payudara Saat Hamil dan Menyusui
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar