GridHEALTH.id - Hepatitis akut misterius kini memang sedang menjadi momok masyarakat Indonesia.
Daripada mengobati, pencegahan adalah jangan yang paling baik untuk mengatasi hepatitis akut.
Mencegah infeksi hepatitis akut sangat mudah.
Hanya saja sepertinya berat dilakukan oleh kita semua.
Tahu dong Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama rutin melakukan cuci tangan pakai sabun pada anak-anak, yang dapat mencegah terjadinya penularan berbagai macam penyakit infeksi.
Selain itu mengonsumsi makanan dan minuman yang matang sempurna adalah wajib.
Kemudian, menggunakan peralatan pribadi, mengenakan masker, menjaga jarak dengan teman yang sedang sakit, serta rutin membersihkan benda yang disentuh, jangan sampai diabaikan.
Malah menurut Epidemiolog Dicky Budiman dari Griffith University, agar anak-anak tidak saling berbagi makanan ataupun minuman dengan temannya demi mencegah hepatitis akut.
Menurutnya, berbagi makanan merupakan salah satu cara penularan penyakit misterius ini.
Baca Juga: Heboh Wanita Bersuami Dua Diusir Warga di Cianjur, Ini Alasan Wanita Melakukan Poliandri
“Sharing makanan itu harus dihindari atau dicegah,” ujarnya.
Tak kalah penting hindari jajan ditempat yang tidak terjamin kebersihannya dan kesehatannya. Untuk anak sekolah, baiknya membawa bekal makanan dan minuman sendiri.
Bagi pasien hepatitis akut sembuh, dirinya sudah bisa kembali ke rumah.
Penting bagi masyarakat, mereka jangan dikucilkan. Sebab mereka sudah tidak menularkan lagi penyakit hepatitis.
Tapi ingat pasien sembuh masih bisa kemungkinannya terinfeksi kembali penyakit yang sama.
Hal tersebut diutarakan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, saat menjelaskan prihal 4 pasien hepatitis akut yang sudah sembuh.
Syahril mengatakan, pasien diperbolehkan pulang setelah dinyatakan secara klinis tidak memiliki keluhan gejala seperti demam, mual, muntah dan lainnya.
"Ada 4 yang sembuh dipulangkan, artinya dia sembuh secara klinis tidak ada lagi keluhan dan secara laboratorium normal, dan pasien ini tidak menulari lagi," kata Syahril yang juga Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Sulianti Saroso dalam konferensi pers di Gedung Adhiyatma Kemenkes RI, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2022), dilansir dari Kompas.com (18/05/2022).
Kendati demikian, ia mengatakan, pasien tersebut dapat kembali tertular (reinfeksi) hepatitis akut apabila bertemu dengan sumber penularan.
Baca Juga: KLIK DISINI Untuk Membeli Minyak Goreng Murah Rp 14.000 Per Liter Tanpa Antre
Karenanya ia meminta seluruh masyarakat mewaspadai penularan hepatitis akut tersebut.
"Sama kayak Covid-19 dulu, kalau sudah pulang bisa kena Covid-19 lagi? Bisa, nah sama seperti Hepatitis ini, kalau ketemu lagi sumber penularan yang disebut dengan reinfeksi," ujarnya.
Syahril pun menjelaskan, meski pasien diperbolehkan pulang, mereka masih berstatus pending klasifikasi.
Sebab, kata dia, Kemenkes masih melakukan pemeriksaan terhadap seluruh sampel.
"Walaupun pulang dan dirawat masih pending klasifikasi karena bisa berubah," ucapnya.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar