Kombinasi herbal ini bisa dengan mudah ditemukan dalam suplemen makanan sehingga tidak perlu repot lagi untuk mengolah dan mengatur takaran dari masing-masing herbal.
Habbatusauda dalam bentuk suplemen bisa dikonsumsi hingga tiga kali sehari dengan aman. Namun, saat akan mengkonsumsi habbatusauda dalam bentuk suplemen, pastikan suplemen tersebut telah melewati cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB).”
CPOTB adalah petunjuk yang menyangkut aspek produksi dan pengendalian mutu obat tradisional yang meliputi seluruh rangkaian pembuatan obat tradisional yang bertujuan agar produk obat tradisional yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaan.
Selain dikonsumsi sebagai suplemen, habbatusauda bisa dikonsumsi dengan beberapa cara lain. Hal ini bisa dilakukan sebagai alternatif agar tidak merasa minum obat atau jamu. Misa
lnya saja dengan memasukkan habbatusauda sebagai sebagai bahan masakan, diminum dengan madu, ditambahkan dalam salad.
Selain itu, untuk makanan seperti oat dan yoghurt pun masih bisa disantap nikmat dengan tambahan habbatusauda.
Sebelum mencampurkan habbatusauda dengan alternatif makanan, ada baiknya untuk merebus atau menyangrai terlebih dahulu lalu menggiling biji habbatusauda hingga teksturnya menjadi bubuk.
Baca Juga: Pentingnya Mencuci Penis Setelah Berhubungan Intim, Ini Alasannya
Baca Juga: Pengobatan rumahan, 5 Cara Menghilangkan Cairan Ingus Kental di
Habbatusauda yang sudah berupa bubuk bisa disimpan dalam toples kedap udara agar lebih tahan lama. (*)
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar