GridHEALTH.id - Ketahuilah, selain ada kutu rambut, ada juga kutu bulu mata.
Asal tahu saja, tidak satu dua orang yang pernah memgalami kutu bulu mata.
Tanpa disadari sekitar 95% orang pernah memiliki kutu pada bulu matanya.
Kutu pada bulu mata biasanya disebut dengan Demodex folliculorum.
Demodex adalah parasit yang hidup di kelenjar minyak dan folikel rambut wajah.
Karenanya demodex tak hanya di bulu mata, tetapi parasit ini sebenarnya juga bisa ditemukan di hidung atau pipi seseorang.
Tidak Berbahaya
Walau menyeramkan kutu bulu mata ini tidak berbahaya, karena siklus hidup mereka sangat pendek.
Mereka akan bertelur dan mati dalam waktu dua munggu setelah menetas.
Baca Juga: Cara Membesarkan Penis Kecil dengan Terapi Medis Tanpa Operasi
Sebab mereka tidak memiliki organ untuk membuang zat sisa atau racun dari tubuhnya sendiri.
Cara bertahan hidup demodex dengan makan bakteri yang ada di kulit manusia.
Penyebab Munculnya Kutu Bulu Mata
Biasanya, penyebab adanya Demodex ini akibat kebiasaan jorok atau kurang bersih.
Menurut sebuah penelitian, wanita yang sering memakai maskara memiliki tingkat kecenderungan yang tinggi memiliki lebih banyak kutu di bulu mata mereka.
Terlebih jika mereka saling berbagi maskara dan menularkan kutu bulu kepada orang lain.
Selain itu tidur dengan menggunakan maksara atau riasan mata lainnya juga menjadi penyebab meningkatnya jumlah kutu di bulu mata.
Meskipun tidak berbahaya dan cenderung menimbulkan gejala, namun jika jumlah mereka terlalu banyak, peradangan di sekitar bulu mata pun tak dapat dihindari.
Biasanya peradangan tersebut dapat dilihat dari adanya kemerahan, seperti ruam dan pembengkakan pada kulit sekitar bulu mata.
Baca Juga: 5 Gejala Asam Urat atau Gout yang Tak Boleh Lagi Disepelekan
Pori-pori pun tersumbat sehingga dapat menimbulkan jerawat dan komedo.
Tak hanya itu, di kulit sekitar bulu mata juga akan terasa rasa gatal serta sensasi perih seperti terbakar.
Salah satu gejala lainnya dapat juga dilihat dari itensitas rambut atau bulu mata yang rontok.
Jika mengalami gejala di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikan benar tidaknya kutu pada bulu matanya.
Dokter akan memeriksa secara histologis di bawah mikroskop untuk mendiagnosis secara pasti.
Setelah itu, mintalah penangan selanjutnya agar bulu mata terbebas dari kutu.(*)
Baca Juga: Angka Anak Stunting di Indonesia Turun, Tapi Menurut WHO Masih Tinggi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar