Di retina, terdapat dua jenis sel yang mendeteksi cahaya, yakni batang dan kerucut. Sel batang hanya bisa mendeteksi terang dan gelap, serta sangat sensitif terhadap tingkat cahaya yang rendah.
Sementara itu, sel kerucut bertugas mendeteksi warna dan terkonsentrasi di dekat pusat penglihatan.
Gejala buta warna beragam, mulai dari ringan hingga berat. Banyak orang yang mengalami gejala ringan, tapi tidak sadar kalau mengalami buta warna.
Adapun tanda-tanda buta warna yaitu sulit memahami warna dan kecerahan warna dengan cara biasa. Selain itu juga tidak mampu membedakan antara nuansa warna yang sama atau serupa.
Jika kondisinya sangat parah, orang yang mengalami buta warna sama sekali tidak melihat warna dan pandangannya hanya abu-abu. Tapi, kondisi ini jarang terjadi.
Melansir Ciputra Hospital, buta warna parsial adalah kondisi saat seseroang tidak bisa membedakan corak warna, bukan tidak bisa melihat warna sama sekali.
Orang yang buta warna parsial, sulit membedakan warna merah-hijau atau biru-kuning. Kondisi ini bisa dialami oleh siapapun.
Buta warna parsial kemungkinan disebabakan oleh kurangnya pigmen warna yang ada di dalam mata.
Baca Juga: Perempuan yang Sering Gunakan Maskara Bisa Terjangkit Kutu Bulu Mata
Akibatnya, sejumlah warna tertentu tidak bisa ditangkap secara sempurna oleh mata. Kebanyakan buta warna parsial membuat orang susah membedakan merah dengan hijau.
Sedangkan buta warna parsial biru dengan kuning, lebih jarang terjadi. Apabila ini terjadi, maka kondisinya cenderung lebih parah daripada penderita buta warna parsial tipe lain.
Tingkat keparahan tersebut disebabkan karena apabila buta warna biru-kuning, maka orang itu juga mengalami buta warna merah-hijau, sehingga warna-warna terlihat netral.
Source | : | Kompas.com,aao.org,aoa.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar