GridHEALTH.id - Tahu kah, keluarga berencana itu menurut WHO adalah tindakan yang membentuk individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran, menentukan jumlah
anak dalam keluarga
Untuk itu diperlukan alat kontrasepsi yang merupakan upaya untuk mencegah atau menghalangi pembuahan atau pertemuan antara sel telur dan sperma supaya tidak terjadi kehamilan yang bersifat sementara, atau dapat pula bersifat permanen dengan menggunakan alat, secara mekanik, pemberian obat atau dengan operasi.
Salah satu alat kontrasepsi yaitu adalalah implant, yang merupakan metode kontrasepsi hormonal
yang efektif, tidak permanen dan dapat mencegah terjadinya kehamilan antara tiga sampai lima tahun.
Implant adalah, melansir Jurnal Imliah Batanghari Jambi, alat kontrasepsi yang dikembangkan oleh The Population Council, yaitu suatu organisasi internasional yang didirikan tahun 1952, yang dipasangkan di bawah kulit lengan atas.
Bentuk implan sendiri kapsul silastik yang lentur, dimana di dalam setiap kapsul berisi hormon levernorgestril yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.
Cara kerja kontrasepsi implant menghambat terjadinya ovulasi, menyebabkan selaput lendir endometrium tidak siap dalam menerima pembuahan (nidasi), mengentalkan lendir dan menipiskan lapisan endometrium dengan efektivitas
Tingkat keberhasilan kontrasepsi implant menurut data BKKBN 2014 sebesar 97-99 persen.
Kelebihan kontrasepsi implant adalah ekonomis namun tetap efektif mencegah kehamilan. Implant mengandung hormon progestogen.
Sekarang ada kontrasepsi implant baru. Peneliti di Swedia sedang mencoba mengembangkan KB implan elektronik yang dapat memberi obat KB kepada pasien hanya dengan menekan tombol saja.
Baca Juga: Ubah Kebiasaan Dengan 11 Langkah Mudah Mengurangi Sampah Plastik
Tim peneliti dari Chalmers University of Technology, Swedia, telah menemukan alat kontrasepsi atau alat KB implan elektronik, yang menggunakan sinyal untuk melepaskan beberapa molekul sebagai pengganti pil KB.
Bahan pembuatan alat KB tersebut adalah 'polymer surface' atau permukaan polimer.
Alat KB ini berfungsi secara otomatis dan akan memberi dosis obat sesuai yang telah ditentukan secara berkala.
Cara kerja kontrasepsi Implant elektronik, melansir Suara (21/06/2022), polymer surface mengirim sinyal listrik untuk memisahkan protein dan dapat mengontrol bagaimana molekul terikat dan dilepaskan dari permukaan implan.
Kb implant elektronik ini diyakini efektif mencegah kehamilan hingga satu tahun.
Selama proses pelepasan tersebut, struktur tidak akan terpengaruh karena prototipe implan.
Peneliti mengklaim temuan baru ini dapat mengurangi kemungkinan efek samping obat-obatan yang biasanya terjadi akibat pil KB biasa.
Implan eletronik ini juga haya membutuhkan sedikit daya, karena polimer pada permukaan elektroda sangat tipis, sehingga dapat bereaksi terhadap pulsa elektrokimia yang kecil.
Peneliti juga mencatat bahwa bahan tersebut dapat mengatasi perubahan keasaman, seperti yang ditemukan dalam sistem pencernaan.(*)
Baca Juga: Wajib Test PCR Disarankan Kembali Diberlakukan, Satgas Covid-19; Rekomendasi IDI
Source | : | Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi,Suara-implant |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar