GridHEALTH.id - Dua tahun berlalu, pandemi Covid-19 masih menjadi isu kesehatan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
Namun nyatanya, tanggapan berbeda muncul dari masyarakat yang sudah mulai acuh dengan perkembangan Covid-19.
Capaian vaksin booster yang masih rendah menunjukkan antusiasme masyarakat yang rendah, IDI pun menghimbau masyarakat bahwa pandemi masih belum usai.
Ditemui oleh tim GridHEALTH.id di lapangan dalam rangka pembukaan Konferensi Asosiasi Dokter Medis Sedunia (World Medical Association) 2022, yang diselenggarakan di Hotel Pullman, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat pada hari Senin (04/06/2022), menanggapi isu mengenai capaian vaksin booster yang masih rendah, ketua IDI, dr Muhammad Adib Khumaidi SpOT menyatakan IDI akan lebih berfokus pada upaya preventif kepada masyarakat.
Upaya ini berupa edukasi kepada masyarakat untuk selalu mengingatkan bahwa penggunaan masker di dalam maupun luar ruangan adalah usaha pencegahan terbaik untuk Covid-19.
Sedangkan saat ditanya mengenai tanggapannya berkaitan dengan aturan Menkes yang memperbolehkan membuka masker di luar ruangan di tengah kasus Covid-19 yang masih tinggi, dr Adib menjelaskan, "kalau berkaitan dengan regulasi, saya kira pemerintah punya aturan dan dasar, tapi selama ini kalau kita lihat upaya upaya yang dilakukan itu berbasis oleh data data objektif."
IDI mengatakan yang menjadi fokus adalah himbauan kepada masyarakat bahwa pandemi Covid-19 belum usai.
Oleh karena itu diperlukan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker di tempat terbuka maupun tertutup.
Karena jika dilihat saat ini, kecenderungan kasus Covid-19 di Indonesia masih belum bisa dikatakan mencapai puncak gelombang penyebaran kasus Covid-19.
Baca Juga: Vaksin Booster akan jadi Syarat Penggunaan Fasilitas Umum, Satgas Covid-19
"Kita masih mengevaluasi dari satu, dua minggu terakhir, karena memang kalau analisanya seperti yang disampaikan Menkes kan (puncak Covid-10) akan (ada) di minggu ketiga bulan Juli." Sambung dr Adib.
Pemantauan akan perkembangan kasus Covid-19 masih terus diperlukan, ditambah dengan mendekati Hari Raya Iduladha, tentu menjadi kesempatan bagi IDI untuk menghimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Evaluasi pasca dua minggu atau tepatnya pada minggu ketiga bulan Juli menjadi dasar penting untuk menentukan kondisi Indonesia, jika tidak ada kenaikan kasus maka Indonesia sudah bisa dikatakan melewati puncak gelombang Covid-19.
Hal ini dapat terwujud tentu dengan adanya kepedulian dari masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan agar selalu terjaga dari Covid-19.
Di sisi lain, capaian vaksin booster yang masih rendah juga menjadi perhatian sebagai upaya pencegahan pandemi Covid-19.
Pandemi belum usai dan vaksin booster tetap diperlukan sebagai salah satu upaya preventif, karena pada prinsipnya menjaga kesehatan jauh lebih baik.
"Terlepas dari masyarakat sudah ingin beraktifitas, tetapi sekali lagi ini semuanya bukan hanya masalah Covid-19, pada prinsipnya menjaga kesehatan jauh lebih baik, mencegah lebih baik dari pada mengobati, effective costnya pun juga akan lebih murah."Tegas dr Adib.
IDI juga menyatakan bahwa selain menjaga kesehatan adalah hal efektif untuk pencegahan penyakit, self assement juga diperlukan agar dapat menilai kondisi kesehatan masing-masing dan pastikan untuk tetap istirahat.
Selain itu, IDI mengakui terkait capaian vaksin booster dapat semakin meningkat jika adanya upaya ketersediaan dan distribusi yang didukung oleh SDM yang ada, untuk kemudian memberikan vaksin itu menjadi sangat penting.(*)
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik, Masyarakat Tetap Boleh Lepas Masker di Ruang Terbuka
Source | : | Laporan Lapangan Konferensi Asosiasi Dokter Medis Sedunia |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar