GridHEALTH.id - Tiba-riaba ada berita jika keluarga Ruben Onsu kembali harus berurusan dengan kesehatan dan rumah sakit.
Setelah sebelumnya ramai diberitakan prihal Ruben Onsu dan Sarwendah yang sakit dan masuk rumah sakit.
Kini sang putri kecilny ayang cantik Thalia Thalia Putri Onsu dilarikan ke rumah sakit.
Beritanya Thalia mengalami perdarahan.
Karenanya Thalia langsung dilarikan ke rumah sakit.
Entah apa penyebabnya, tetiba saja Thalia mengeluarkan darah dari hidungnya.
Saat itu padahal tidak terbentur, jatuh, atau mengalami trauma lainnya.
"Dia kalau kepanasan pasti berdarah-darah. Nggak bisa kepanasan," kata Sarwendah, dilansir dari YouTube The Onsu Family, Rabu, (6/7/2022).
"Hidungnya aja keluar darah," tambahnya.
Baca Juga: Kandungan Ceramide di Produk Skincare, Apa Manfaatnya untuk Kulit?
Karena itu, Sarwendah bergegas membawa Thalia ke rumah sakit.
Thalia pun akhirnya diperiksa oleh dokter.
"Ini mimisan dok, kalau dia lagi kepanasan banget mimisan dok," kata Sarwendah menjelaskan kondisi anaknya pada dokter.
"Netes atau mengucur?" tanya sang dokter.
"Tadi sih nggak netes, tapi langsung keluar," sahut salah satu pengasuh Thalia.
Untuk diketahui, perdarahan di hidung sudah sering dialami oleh Thalia.
Baca Juga: 5 Ciri Anak Obesitas dan Bahaya Kesehatan yang Menghantuinya
Sarwendah menduga Thalia punya alergi terhadap debu sehingga membuat hidunya sensitif.
"Dia itu kayak ada sensitif di hidungnya dok. Jadi hidungnya itu dia tiap pagi pasti pilek," jelas Sarwendah.
Diagnosa Dokter pada Thalia
Setelah dokter melakukan pemeriksaan dengan seksama terhadap Thalia.
Dokter pun menjelaskan Thalia mengalami deviasi septum.
Deviasi septum ini kondisi dinding tipis yang membatasi kedua lubang hidung tidak berada tepat di tengah.
"Emang ada sedikit deviasi, deviasi itu kadang kala sekatnya hidungnya lurus atau berbelok"
"Sebenarnya normal-normal aja, cuma itu akan bikin orangnya rentan terhadap mimisan"
"Ditambah dia ada alergi bikin sering iritasi," terang dokter.
Baca Juga: Terapi Al Fashdu Diklaim Bisa Obati Berbagai Penyakit, Apa Efek Sampingnya?
Penting diketahui, menurut medis deviasi septum adalah tulang hidung yang tajam yang menusuk konka (biasa disebut tulang hidung yang bengkok).
Kondisi ini bisa terjadi akibat kecelakaan atau karena ketidaksamaan perkembangan antara tulang hidung dengan tulang tengkorak.
Jika tidak ditangani segera dan dengan baik, deviasi septum dapat menyebabkan sakit kepala dan menghambat napas.
Pada kasus hidung tersumbat yang ringan dapat diobati dengan mengecilkan konka menggunakan obat semprot.
Tapi jika terapi tersebut tidak berhasil, harus dilakukan tindakan operasi.
Tindakan yang dapat dilakukan adalah konka reduksi.
Dengan pemanfaatan endoskopi, septoplasti merupakan tindakan pengangkatan tulang hidung tanpa mengubah bentuk tulang hidung dari luar.
Dengan bantuan kamera kecil, tindakan ini dilakukan tanpa meninggalkan luka sayatan yang terlihat.
Endoskopi pun dapat diaplikasikan pada penanganan sinusitis. Tindakan yang dilakukan disebut Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS).
Baca Juga: Healthy Move, Amankah Berolahraga dengan Bertelanjang Kaki? Ini Jawaban Ahli
Melansir Unhas.ac.id, studi klinis menunjukkan bahwa prevalensi deviasi septum meningkat seiring dengan usia.
Van der Veken menunjukkan bahwa prevalensi deviasi septum pada anak-anak meningkat dari 16% sampai 72% secara linear dari usia 3 hingga 14 tahun, sedangkan Gray melaporkan diantara 2112 orang dewasa, kejadian deviasi septum adalah 79% (Harar dkk., 2004).(*)
Baca Juga: Deteksi Subvarian Omicron yang Ganas, China Kembali Lockdown Satu Kota
Source | : | RS Pondok Indah-deviasi septum,Unhas.ac.id- deviasi septum |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar