1. Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi yang sering ditemui pada wanita. Endometriosis termasuk kelainan yang timbul ketika jaringan yang membentuk lapisan endometrium (dinding dalam rahim) tumbuh di luar rongga rahim.
Jaringan ini tumbuh di ovarium, usus, dan pada jaringan yang melapisi panggul. Atas pengaruh hormonal dalam siklus menstruasi menyebabkan jaringan yang salah tempat tadi menjadi nyeri atau meradang dan membesar hingga membentuk kista.
Pertumbuhan jaringan dapat menyebabkan masalah kesuburan akibat perlengketan, nyeri haid yang berat, nyeri saat bersanggama, benjolan perut yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Cystitis
Cystitis merupakan sindrom klinis kompleks yang diidentifikasi oleh peradangan akut atau kronis akibat infeksi pada lapisan kandung kemih.
Wanita rentan mengalami infeksi kandung kemih disebabkan saluran kencing yang lebih pendek dibandingkan pria.
Gejalanya ditandai oleh sering berkemih (anyang-anyangan), nyeri di akhir berkemih, serta nyeri di bagian panggul. Ketidaknyamanan pada penyakit ini dapat berkisar dari sensasi terbakar ringan hingga nyeri yang cukup parah.
Tingkat ketidaknyamanannya juga beragam, bisa terus-menerus atau jarang.
Baca Juga: 170 Pasien Dirawat di RSDC Wisma Atlet, Banyak yang Belum Vaksin
3. Mioma uteri
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang terdapat pada lapisan dinding rahim yang terdiri dari otot dan jaringan fibrosa.
Wanita pada usia subur biasanya mengalami kondisi ini. Ukuran pada mioma uteri ini sangat bervariasi, mulai dari tidak terlihat hingga sebesar buah semangka.
Mioma uteri cenderung terjadi pada wanita berusia 35 tahun dan lebih. Gejala umum mioma uteri antara lain durasi menstruasi lebih dari seminggu, pendarahan menstruasi yang berat, nyeri pada bagian panggul, sering buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual atau saat menstruasi, serta pembengkakan pada perut.
Mioma uteri juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan bergantung ukuran dan lokasi mioma pada dinding rahim.
4. Kanker serviks
Secara singkat, kanker serviks merupakan jenis kanker yang dimulai di leher rahim yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia (human papiloma virus).
Leher rahim berbentuk silinder berlubang yang berfungsi menghubungkan bagian bawah rahim wanita ke vagina.
Kanker serviks biasanya terjadi pada wanita berusia 30 sampai 45 tahun, terutama yang sudah aktif secara seksual.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Henti Jantung, Diduga Penyebab Kematian Mantan Istri Donald Trump
Kebanyakan wanita tidak menyadari bahwa dirinya mengidap kanker serviks dikarenakan gejala yang tidak terlalu terlihat.
Gejala pada umumnya dirasakan ketika penyakit sudah menjadi lanjut sehingga penting sekali dilakukan pemeriksaan lebih awal pada mereka dengan faktor risiko untuk deteksi lebih dini.
Gejala yang biasanya dikeluhkan adalah perdarahan, keputihan yang berbau busuk, nyeri saat buang air kecil, kesulitan buang air besar, dan nyeri panggul.
5. HIV/AIDS
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
Jika seseorang wanita terkena HIV, ia dapat menularkan kepada pasangannya, kepada janin yang dikandungnya, dan akan lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan keganasan/kanker.
Penularan virus ini dapat terjadi melalui saat cairan tubuh seseorang yang mengidap HIV ke tubuh orang lain dengan berbagai cara, seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom, penggunaan alat suntik secara bersama-sama, transfusi darah, kepada janin yang dikandungnya melalu plasenta saat hamil, persalinan, dan menyusui.
Pastinya, jangan anggap sepele gangguan kesehatan pada sistem reproduksi wanita.(*)
Baca Juga: Pertolongan Pertama Henti Jantung, Diduga Penyebab Kematian Mantan Istri Donald Trump
Source | : | MorulaIVF-organreproduksi,Siloamhospital-organrepruduksi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar