GridHEALTH.id - Siapa yang tidak mengetahui minuman lezat kekinian boba milk tea.
Mereka yang penrah mencobanya, terlebih anak dan remaja, biasanya akan ketagihan setelah mencicipinya.
Tapi bagi mereka yang telah melek ilmu kesehatanm khususnya gizi, minum boba milk tea akan berpikir dua kali bahkan lebih.
Kalaupun mau mencicipinya tentu akan sekedarnya saja.
Kenapa?
Karena mereka yang telah mengatahuinya tahu jika kandungan yang ada di dalan satu gelas boba milk tea itu membahayakan kesehatan.
Bagaimana tidak, minuman enak karena hanya mengkedepankan tampilan keren dan rasa yang enak banget, tinggi kalori, bahkan sangat tinggi gula.
Tentu hal tersebut tidak baik untuk kesehatan mereka yang meminumnya dalam jumlah banyak dan sering.
Terlepas dari itu, ada berita yang menyatakan seorang wanita usia 16 tahun tewas di tepi jalan saat mengonsumsi boba milk tea.
Baca Juga: Belajar dari Citayam Fashion Week, Sudah Saatnya Pemerintah Perbanyak Ruang Terbuka Hijau
Kematian gadis terjadi di jalan ramai di Ziyang Road, Sichuan, China pada Minggu (24/7/2022).
Mengutip laporan media lokal, NetEase, mengatakan, gadis itu tergeletak tak sadarkan diri sesaat ia meminum minuman boba yang dibeli di toko Michelle Bingcheng.
Disamping tubuh gadis itu ditemukan secangkir boba milk tea milik korban yang tumpah di jalan.
Penyebab kematian gadis itu diduga karena boba tersangkut di trakea, sehingga menyebabkan tersedak dan kesulitan bernafas.
Ketika tim medis tiba di tempat lokasi, gadis itu kehilangan kesadaran dan tidak menunjukkan tanda-tanda pernapasan.
Setelah itu, tim medis segera membawanya ke unit gawat darurat, tetapi gadis itu dinyatakan meninggal.
Seorang karyawan Michelle Bingcheng mengatakan sejauh ini tidak ada laporan yang mengatakan bahwa orang-orang tersedak karena minum boba dari toko mereka.
“Jika benar gadis itu tewas karena ukuran bola boba dalam milk tea, maka tanggung jawab seharusnya pabrik pembuat, bukan hanya Michelle Bingcheng,” katanya.
Kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwenang setempat.
Baca Juga: Anak Batuk Pilek Belum Tentu Covid-19, Tapi Kemenkes Tegaskan Jangan Masuk Sekolah
Kejadian serupa juga pernah terjadi pada 2019 lalu.
Seorang gadis China berusia 19 tahun tewas karena tersedak tiga butir boba.
Portal berita See Hua Daily melaporkan bahwa gadis itu tiba-tiba sulit bernapas ketika sedang minum boba milk tea.
Tak lama kemudian tangannya membiru, tanda kekurangan oksigen.
Sayang, ketika dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak dapat tertolong.
Dari peristiwa di atas, mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya bagaimana bisa boba membuat seseorang tersedak dan akibatnya sangat fatal?
Dikutip dari Kompas.com, dokter Muhammad Faham S yang praktik di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) An Nur Yogyakarta mengatakan, sangat mungkin seseorang tersedak karena boba tea.
Bukan tidak mungkin pula, peristiwa ini menyebabkan kematian.
"Sebenarnya semua makanan atau minuman bisa buat tersedak," kata dokter Faham.
Baca Juga: Begini Cara Merawat Kesehatan Gigi Balita, Agar Tak Bolong dan Keropos
"Tapi, karena bubble (boba) biasanya berukuran lumayan besar dan kenyal, bisa sampai meninggal. (Ini) karena makanan itu (boba) menyumbat jalan napas saat tersedak," imbuhnya.
Agar tidak tersedak saat minum boba tea, Faham menyarankan untuk benar-benar mengunyah boba sampai cukup lembut hingga rasanya mulai hambar.
Jangan sekali-kali menelan boba dalam keadaan utuh.
Untuk diingat, semua makanan dan minuman yang kita telan akan melewati esofagus atau kerongkongan yang diameternya tak lebih dari 2 sentimeter.
Bayangkan kalau makanan yang berukuran cukup besar seperti boba langsung masuk ke kerongkongan tanpa melalui proses pelumatan. Bukan tidak mungkin, kita akan tersedak.
"Kalau tersedak, makanan akan masuk ke saluran napas. Nah, walaupun (makanan) sudah halus, tetap bisa menimbulkan sumbatan,” ujarnya.
Penting juga dilakukan, jangan sekali-kali bicara saat sedang minum dan makan. Risikonya tersedak.(*)
Baca Juga: Cacar Monyet Mengenai Ibu Hamil di Amerika, Begini Kondisinya Sekarang
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar