"Dengan penyebaran cacar monyet yang terus berlanjut di Eropa, kami memperkirakan akan melihat lebih banyak kematian," kata Catherine Smallwood, Pejabat Darurat Senior di WHO Eropa, dikutip dari The Local, Senin (1/8/2022).
Oleh karena itu, ia menekankan perlu segera melakukan cara untuk menghentikan transmisi wabah cacar monyet ini.
Meskipun dalam banyak kasus, cacar monyet yang diderita oleh seseorang kondisinya membaik sendiri tanpa perlu pengobatan.
"Pemberitahuan kematian akibat cacar monyet tidak mengubah penilaian kami tentang wabah di Eropa. Kami tahu bahwa meskipun sembuh sendiri dalam banyak kasus, cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi parah," ujar Smallwood.
Sampai sejauh ini, penularan cacar monyet terjadi pada pria yang berhubungan intim dengan sesamanya. Namun, penularan dapat terjadi pada siapapun.
Perhatikan gejala awal cacar monyet berupa demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam yang mirip cacar air.
Penyakit ini umumnya sembuh dua hingga tiga minggu setelah gejala muncul, atau bahkan bisa berlangsung selama satu bulan. (*)
Baca Juga: Perkembangan Penyebaran Cacar Monyet di ASIA, IDI Minta Dokter Waspada
Source | : | Al Jazeera,The Local |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar