Melansir laman Plastic Health Coalition, mikroplastik tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga berdampak pada kesehatan manusia.
Paparan mikroplastik pada manusia, berisiko menyebabkan stres osksidatif, kerusakan DNA dan peradangan, di antara masalah kesehatan lainnya.
Jika peradangan yang terjadi menjadi kronis, kondisi ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Akan tetapi perlu diketahui, tidak hanya partikel plastik itu saja yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia.
Permukaan mikroplastik di lingkungan dijajah oleh mikroorganisme, beberapa di antaranya telah diidentifikasikan sebagai patogen manusia.
Patogen manusia memiliki hubungan yang sangat kuat dengan sampah plastik, lebih dari permukaan alami.
Penelitian yang dipublikasikan pada 2016 di Marine Enviromental Research, mengidentifikasikan patogen manusia Vibrio cholera, yang menyebabkan kolera pada manusia.
Baca Juga: Mikroplastik Terdeteksi di Paru-paru Orang Hidup Untuk Pertama Kalinya
Patogen tersebut, nampak melekat pada mikroplastik yang sampelnya di ambil dari Laut Utara dan Laut Baltik.
Tak hanya itu, plastik juga sulit untur terurai dan dapat mencemari tanah maupun perairan.
Jika dibiarkan, mikroplastik yang ada di Teluk Jakarta maupun wilayah lainnya, berisiko menyebarkan penyakit pada manusia. (*)
Baca Juga: Seorang Peneliti Menghitung Jumlah Manusia Makan Plastik Dalam Sebulan, Jumlahnya Bikin Syok!
Source | : | Brin.go.id,Plastic Health Coalition |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar