Faktanya, KB alami dapat mencegah kehamilan jika dilakukan dengan benar, demikian menurut Departement of Health and Human Services (HHS).
KB alami merupakan cara mencegah kehamilan dengan tidak menggunakan obat-obatan atau alat apa pun.
KB alami menggunakan indikator suhu tubuh, siklus menstruasi, dan lendir serviks sebelum berhubungan seks.
Bahkan para peneliti di tahun 2007 mengatakan, KB alami sama efektifnya dengan pil kontrasepsi. Dari 100 responden yang menggunakan KB alami, hanya satu di antara 25 orang yang hamil.
Kendati demikian, metode ini tidak dapat diandalkan untuk mencegah transmisi IMS.
Berhubungan seks saat haid tidak akan hamil
Baca Juga: 6 Makanan Ini Untuk Meningkatkan Kualitas Seperma, Cocok untuk Program Hamil
Faktanya, meski kemungkinannya rendah, namun seseorang bisa saja hamil pada periode apapun dalam siklus menstruasinya.
"Sperma dapat hidup di dalam tubuh hingga satu minggu"
"Jadi jika berhubungan seks saat haid dan memiliki siklus menstruasi yang singkat, maka sperma tetap dapat membuahi sel telur yang sudah matang," ujar Sherman Silber, direktur Infertility Center di St Louis.
Pria tidak dapat orgasme berkali-kali
Memang benar, pria membutuhkan cukup waktu untuk mulai merasakan kenyamanan kembali setelah ejakulasi.
Namun faktanya, pria dapat merasakan beberapa puncak kenyamanan saat berhubungan seksual.
Beberapa pakar seks percaya, bahwa pria dapat mengontrol ejakulasinya, sehingga dapat menahannya untuk merasakan beberapa kali puncak kenikmatan.
Ukuran penis dapat dilihat dari ukuran sepatu
Faktanya tidak ada penelitian yang menemukan hubungan antara keduanya.
Bahkan studi di 2002 berusaha membuktikan ada tidaknya keterkaitan kedua hal tersebut, dan para peneliti tidak mendapatkannya.
Jadilah konsumen informasi kesehatan yang tidak mudah termakan mitos ataupun fakes.(*)
Baca Juga: Flash Warning di Film Pengabdi Setan 2 Communion, Berguna Bagi Pengidap Epilepsi?
Artikel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; 5 Mitos Hubungan Seks
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar