Pada tahun 2014, penemuan tentara India lainnya, Tukaram V Patil juga terjadi setelah 21 tahun dinyatakan hilang di gunungan es.
Bahkan pada tahun 2016, di peristiwa berbeda lainnya, sepuluh tentara India dinyatakan tewas dalam longsoran salju dan berlanjut ada empat tentara lainnya tewas karena longsoran pada tahun 2019.
Setelah ditemukannya jenazah tentara India, Harbola setelah dinyatakan hilang selama 38 tahun, rencananya akan diadakan pemakaman militer di desa asal Harbola, tepatnya di distrik Haldwani, negara bagian Uttarakhand, India.
Kondisi jenazah tentara India, Harbola yang masih bisa diidentifikasi salah satunya tentu karena pengaruh lingkungan di mana dirinya tewas dan ditambah dengan nomor tentaranya yang masih melekat dengan sisa-sisa jenazahnya.
Pembusukan pada tubuh manusia yang sudah tewas memerlukan waktu dan bergantung dengan kondisi lingkungannya, termasuk cara seseorang tewas.
Pembusukan adalah perubahan yang terjadi pada tubuh jenazah setelah kematian yang akan menyebabkan perubahan yang tampak dari luar mulai dari perubahan warna, lepuhan kulit, dan organ tubuh di dalamnya.
Kondisi jenazah yang ditemukan di air dan di tanah akan mengalami proses pembusukan yang berbeda, begitu pun dengan di gunung es.
Sedangkan dalam kasus tertentu, dikenal juga dengan fenomena adiposere, sebuah fenomena saat jenazah tidak mengalami proses pembusukan seperti biasanya.
Proses pengawetan alami pun terjadi meskipun kematian telah terjadi lama dalam kondisi pembusukan adiposere ini, sehingga lebih mudah diidentifikasi.
Dalam kondisi basah dan dingin bahkan proses pembusukan dengan fenomena adiposere ini bisa berlangsung selama enam bulan lebih.
Dari sini dapat terlihat, lingkungan berperan penting dalam mengidentifikasi kondisi jenazah, karena proses pembusukan akan sangat berbeda.
Source | : | merdeka.com,abc.net.au,Twitter,Buku Ajar Kedokteran Forensik & Medikolegal UMSU |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar