Biasanya, kurang dari satu minggu.
Selain kejadian di atas yang kimi ramai dibicarakan, kasus serupa pernah terjadi pada seorang pria di New Jersey, Amerika Serikat, menemukan bahwa satu dari anak kembarnya bukanlah anak biologisnya.
Setelah ditelusuri, istrinya ternyata bercinta dengan pria lain dalam waktu berdekatan dengan hubungan intimnya dengan sang suami.
Baca Juga: Kanker Payudara Juga Bisa Dialami Pria, Kenali 5 Gejala Khasnya
Berhubungan intim dengan dua orang berbeda dalam jarak waktu dekat memang bisa menyebabkan kasus bayi kembar beda ayah.
Penyebabnya sel telur dapat bertahan hidup 12-48 jam saat dilepaskan oleh indung telur.
Sementara sperma memiliki waktu lebih lama untuk hidup, yakni 7-10 hari setelah dilepaskan oleh testis.
Jadi, bukan suatu hal yang mustahil ketika pembuahan terjadi melalui dua kali hubungan seks dengan laki-laki yang berbeda.
Cara Mengetahui Hamil Kembar Beda Ayah
Tidak ada gejala tertentu yang bisa menandakan seorang ibu hamil sedang mengandung bayi kembar beda ayah Bayi kembar akibat superfekundasi.
Cara mendeteksi paling valid, melansir klikdokter.com (14/08/2022) hanya bisa diketahui melalui tes DNA, ketika anak masih dalam kandungan atau saat keduanya sudah dilahirkan.
Tes DNA saat hamil dilakukan dengan mengambil cairan dari vili korialis, yaitu bagian plasenta yang menghadap janin.
Hanya saja, prosedur ini berisiko tinggi memicu infeksi jamur pada bayi, infeksi pada ibu, perdarahan, dan pecah ketuban.
Oleh karena itu, jika mencurigai memiliki anak kembar beda ayah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan DNA yang aman.
Risiko Bayi Kembar Beda Ayah
Masalah yang bisa muncul adalah salah satu bayi lahir prematur.
Sebab kedua bayi tidak dibuahi dalam waktu bersamaan dan berjarak beberapa hari.
Ketika satu bayi sudah siap dilahirkan, bisa jadi saudara kembarnya belum siap.
Perbedaan pertumbuhan bayi kembar beda ayah sebenarnya bisa dideteksi melalui pemeriksaan USG saat hamil.
Namun, terkadang dokter tidak begitu memperhatikan hal ini dan menganggapnya sebagai proses yang biasa.
Sementara itu, bagi sang ibu, mengandung bayi kembar dari superfekundasi diduga bisa memicu risiko preeklampsia, diabetes gestasional, dan kehamilan melalui cesar.
Kondisi ini mungkin juga memengaruhi psikis ibu dan kedua ayah.(*)
Source | : | Daily Mail,Tribunstyle-bayikembar,Klikdokter.com-bayikembar |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar