GridHEALTH.id - Pertumbuhan kutil di tubuh seringkali seolah tidak terduga, meskipun tentu ada penyebab yang membuatnya tumbuh.
Tumbuhnya kutil di tubuh masih banyak yang menyepelekannya sebagai sesuatu yang biasa saja.
Padahal, jika dilihat dari jenis-jenis kutil, ada beberapa kutil yang dapat dikatakan berbahaya, mari mengenalinya.
Kutil Secara Umum
Tumbuhnya kutil di badan secara umum disebabkan oleh virus jenis HPV (human papillomavirus).
Kutil memiliki berbagai jenis yang dibedakan dari lokasi tumbuhnya dan jenis warnanya.
Ada kutil yang tumbuh di kaki, dekat mata, daerah intim, wajah, mulut, hingga kutil yang berwarna hitam.
Seluruhnya dibedakan berdasarkan jenis virus HPV yang menyerangnya.
Kutil Berbahaya, Jika ...
Ada beberapa kategori yang menjadikan kutil berbahaya, diantaranya yaitu:
- Tumbuh dan berkembang di area tubuh yang sensitif, seperti di mulut, area kelamin, dan lubang hidung
Baca Juga: Tumbuh Kutil Hitam di Badan, Apakah Berbahaya? Jika Iya, Bagaimana Cirinya? Simak Selengkapnya!
- Kutil mulai terasa sakit
- Kutil mulai berubah warna
- Adanya tanda-tanda pendarahan dan infeksi, seperti nanah atau keropeng di sekitar kutil
- Memiliki kutil disertai dengan diabetes atau difensiensi imun, seperti HIV atau AIDS
Penyebab Kutil Berbahaya
Penyebab kutil menjadi berbahaya adalah sifatnya yang dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Ketika virus menyebar ke bagian tubuh yang sensitif maka hasilnya kutil akan menjadi berbahaya.
Selain itu, kutil juga bisa kembali di lokasi yang sama atau di bagian badan yang berbeda dalam beberapa kasus.
Langkah yang Perlu Dilakukan Jika Kutil Berbahaya
Jika kutil berbahaya ditemukan tumbuh di badan, maka segeralah periksakan diri ke dokter.
Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengobati kutil berbahaya, yaitu dengan menggunakan obat yang diresepkan atau bisa juga dilakukan pengangkatan. (*)
Baca Juga: Penyebab Kutil di Vagina, Waspada Bila Area Kewanitaan Sering Gatal
Source | : | Healthline,my.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar