Kondisi inilah yang berbahaya karena akan menimbulkan salah pengobatan.
Dikutip dari laman FK UI (21/01/2020), disebutkan oleh dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH bahwa nyeri ulu hati tidak selalu terkait dengan maag atau masalah lambung, "Bisa berasal dari pankreas, kandung empedu, liver, atau usus dua belas jari."
Bahkan nyeri ulu hati bisa berhubungan dengan penyakit serangan jantung bagian bawah.
Kondisi Umum Penyakit Nyeri Ulu Hati
Penyakit nyeri ulu hati yang paling umum dirasakan, antara lain gangguan pencernaan, peradangan pada lapisan lambung, maag, GERD, laktosa intoleran, kehamilan, dan efek samping obat.
Namun ada juga beberapa kondisi lainnya dari penyakit nyeri ulu hati, seperti perubahan jaringan yang dapat memicu kanker kerongkongan, esofagitis (radang kerongkongan), batu empedu, hernia hiatus, pankreatitis, kanker pankreas, kanker perut atau kerongkongan, ulkus peptikum.
Kondisi-kondisi umum dari nyeri ulu hati juga disertai dengan gejala umum seperti sakit perut, perut bengkak, sendawa, sembelit, diare, demam, mual atau muntah, nyeri dada bagian atas, dan sensasi terbakar di perut atau dada.
Kondisi Nyeri Ulu Hati yang Jadi Tanda Penyakit Kronis
Penyakit nyeri ulu hati dapat dikatakan menjadi penyakit kronis saat memiliki gejala seperti rasa nyeri, sesak, dan tekanan di dada, jantung berdebar, nyeri ulu hati menjalar ke punggung atau bahu bawah dan lengan, adanya gangguan pernapasan, nyeri membuat tidak bisa berdiri, atau muntah darah.
Bisa jadi gejala ini menjadi tanda dari penyakit nyeri ulu hati yang kronis, seperti serangan jantung, angina (nyeri dada akibat jantung tidak dapat cukup oksigen), atau aneurisam aorta perut.
Segera periksakan diri ke dokter dan temukan pengobatan yang terbaik jika nyeri ulu hati sudah menjadi tanda penyakit kronis. (*)
Baca Juga: 6 Penyebab Nyeri Ulu Hati, Bukan Cuma Karena Asam Lambung Naik
Source | : | kompas health,FK UI |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar