GridHEALTH.id - Ada berbagai macam jenis dan bentuk dari penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan terus berkembang.
Salah satu virus yang dapat menyebabkan penyakit infeksi adalah enterovirus D68, yang disebut dengan penyakit infeksi enterovirus D68.
Penyakit infeksi jenis ini tengah menjadi perhatian global, mengingat penyakit ini banyak menyerang anak.
Selain itu, adanya risiko sebabkan anak lumpuh seperti terkena penyakit polio.
Mari mengenali bagaimana sebenarnya penyakit infeksi enterovirus D68 ini dan apa saja yang perlu diperhatikan oleh orangtua, inilah ulasannya.
Definisi Penyakit Infeksi Enterovirus D68
Sesuai dengan namanya, penyakit ini disebabkan oleh virus jenis enterovirus yang memiliki lebih dari 300 jenis dan salah satunya adalah enterovirus D68.
Penyakit infeksi enterovirus D68 dikenal juga dengan penyakit infeksi EV-D68, yang sangat menular dan menginfeksi saluran pernapasan.
Penyakit infeksi ini penting untuk dikenali karena EV-D68 berisiko menyebabkan acute flaccid myelitis (AFM), sebuah gangguan sistem saraf sehingga dapat menjadi gangguan yang menyebabkan kelemahan otot permanen.
Dalam beberapa kasus penyakit infeksi enterovirus D68 dapat mengembangkan masalah pernapasan yang mengancam jiwa, meski ada yang dapat sembuh tanpa masalah serius.
Selain gangguan otot permanen, komplikasi lainnya bisa berupa penyakit tangan, kaki, dan mulut, meningitis, dan ensefalitis.
Baca Juga: Tanpa Antibiotik, Ini Pilihan Obat Alami Untuk Penyakit Infeksi Saluran Kemih, Cek di Sini!
Gejala Penyakit Infeksi Enterovirus D68
Beberapa gejala yang ditimbulkan dari penyakit infeksi enterovirus D68 mirip dengan saat batuk pilek, yaitu:
- Pilek ringan
- Batuk
- Nyeri tubuh dan otot
- Hidung berair
- Bersin-bersin
Gejala yang lebih parah dapat ditunjukkan dan dirasakan oleh orang dengan asma dan sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Cara Penyebaran Penyakit Infeksi Enterovirus D68
Sebagai salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, EV-D68 dapat dengan mudah menyebar dan menginfeksi orang lain.
Virus ini hidup dan bertahan di lendir, air liur (ludah), dahak di paru-paru, dan tinja, sehingga cara penyebaran virus ini adalah melalui tetesan udara (bersin, batuk), kontak dengan kotoran yang terinfeksi (saat ganti popok, penggunaan toilet), mencium seseorang dengan virus ini, berbagi peralatan makan, menyentuh permukaan yang terkontaminasi (gagang pintu, mainan).
Baca Juga: Waspada Penyakit Infeksi Tidak Menular yang Tetap Membahayakan Jiwa, Ini Jenisnya
Penyakit Infeksi Enterovirus D68 Banyak Menyerang Anak
EV-D68 banyak menyerang bayi, anak, dan remaja hingga menyebabkan penyakit infeksi, karena kelompok rentan ini masih belum memiliki antibodi untuk melindungi diri dari serangan virus ini.
Berbeda dengan orang dewasa, yang cenderung tidak menunjukkan gejala atau hanya gejala ringan saat terinfeksi enterovirus D68.
Sistem kekebalan tubuh akan secara alami terbentuk menjadi lebih kuat, biasanya setelah terkena beberapa kali paparan virus ini, inilah yang membuat orang dewasa terlihat biasa saja saat terpapar virus ini.
Ini yang Harus Dilakukan Orangtua
Meskipun penyakit infeksi enterovirus D68 ini ada yang biasa saja, namun orangtua tetap perlu memperhatikan kondisi anaknya cenderung mampu melawan atau tidak.
Saat anak mengalami demam tinggi dan memiliki gejala seperti flu selama lebih dari tujuh hingga sepuluh hari, maka segera periksakan anak ke dokter.
Anak yang menunjukkan gejala sulit bernapas atau kelemahan anggota badan yang tiba-tiba, segera datang ke UGD.
Orangtua juga ada baiknya untuk memastikan anak dapat menerapkan kebiasaan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik dan menghindari menyentuh area mata, hidung, dan mulut saat tangan kotor, juga disiplin gunakan masker.
Selain itu, orangtua perlu membiasakan dan mencontohkan kepada anak untuk hindari berciuman, berpelukan, dan berbagi cangkir atau peralatan makan dengan orang sakit.
Serta lakukan desinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti mainan dan gagang pintu, terutama jika seseorang sakit. (*)
Source | : | CDC,Healthy Children,my.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar