GridHEALTH.id - Asam lambung sendiri dikenal juga dengan istilah GERD, yang memiliki persamaan dengan infeksi lambung yaitu sebagai kondisi peradangan.
Akan tetapi ada perbedaan lokasi peradangan, untuk asam lambung peradangan ini terkait dengan iritasi pada kerongkongan, yang jika dibiarkan dapat menyebabkan kanker kerongkongan.
Saat makanan masuk dari kerongkongan menuju lambung, maka akan ditahan oleh sfingter esofagus yang menjaga kembalinya makanan ke kerongkongan dan memungkinkan makanan masuk ke perut dan lambung.
Namun, saat asam lambung yang tinggi mengiritasi lapisan kerongkongan maka hasilnya terjadi asam lambung naik kembali ke atas hingga kerongkongan, yang ditandai dengan kesulitan menelan, suara serak, mulas, nyeri di dada, regurgitasi, dan penurunan berat badan.
Adapun penyebab dari asam lambung, ada beberapa faktor yang mirip dengan penderita infeksi lambung, diantaranya masalah pencernaan, kebiasaan merokok, dan faktor lainnya adalah obesitas, hernia hiatus, hingga kehamilan.
Baca Juga: Risiko Serangan Jantung dan Stroke Meningkat pada Penyintas Covid-19
Udara dingin pun bisa menjadi penyebab masalah asam lambung
Untuk pengobatannya, dapat dikatakan asam lambung lebih umum, dimana dapat diobati melalui perubahan gaya hidup dan mengkonsumsi obat yang dijual secara bebas.
Sedangkan dalam kasus asam lambung berat, tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pembedahan.
Dilansir dari Pharmeasy.in, seorang penderita asam lambung (GERD) sangat mungkin mengalami kekambuhan saat udara dingin.
Mengingat ketika udara dingin, kebanyakan orang lebih memilih untuk berdiam diri di rumah dan mengonsumsi makanan berminyak, serta pedas.
Baca Juga: Terjadi Penonjolan di Selangkangan Bisa Mengarah pada Hernia Inguinalis, Apa Itu? Ini Penjelasannya!
Source | : | GridHEALTH,Indonesiapastibisa.org-asamlambung |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar