- Rahim turun
- Fibroid
- Kista ovarium
- Berbagai infeksi: Infeksi saluran kemih (ISK), infeksi kandung kemih, infeksi menular seksual (IMS)
- Memiliki vagina kering
- Baru melahirkan
- Kehamilan ektopik
- Iritasi kulit seperti eksim
- Sariawan vagina
Inilah yang perlu diketahui oleh para wanita, bahwa nyeri vagina alangkah lebih baik tidak dibiarkan saja.
Terlebih jika nyeri vagina tak kunjung hilang, maka periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab yang mendasarinya. (*)
Baca Juga: Awas! Rasa Nyeri Setelah Berhubungan Intim Bisa Jadi Gejala Awal Masalah Pada Prostat
Source | : | healthdirect.gov.au,Cedars-sinai.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar