(Sumber tambahan: https://profesi-unm.com/2022/01/28/apakah-ocd-dapat-diobati-berikut-penjelasannya/)
GridHEALTH.id - Inilah yang terjadi pada penderita OCD seperti yang dialami oleh Aliando Syarief.
Beberapa waktu silam, artis tampan Aliando Syarief sempat memberitakan kondisi kesehatannya.
Ternyata selama ini Aliando tengah berjuang sembuh dari penyakit OCD (Obsessive Compulsive Disorder) yang diidapnya.
Beberapa warganet tampak iba dengan kondisi Aliando dan ada pula yang menyebut pernyataan sang aktor soal OCD hanya settingan demi menaikkan film terbarunya.
Informasi itu diungkapkannya melalui siaran langsung di akun Instagramnya, @aliandooo pada Kamis (27/1/2022).
"Saya kena OCD, makanya kenapa enggak keluar dua tahun dan maksudnya jangan sampai ada berita aneh-aneh juga karena yang akurat berita langsung dari akunnya Ali ini," ujar Aliando, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/1/2022) dari siaran langsung akun Instagramnya.
Lantaran diagnosis terkena OCD, Aliando juga merasa kesulitan melakukan aktivitas hariannya.
Mungkin sebagian orang masih cukup awam dengan istilah OCD ini.
Pasalnya, tak ada hal yang berbeda ditunjukkan dari seorang penderita.
Lalu, apakah yang terjadi pada penderita OCD tersebut?
Perubahan-perubahan apa saja yang terjadi pada pasien OCD ini?
Dilansir dari Gooddoctor.co.id, penyakit OCD atau obsessive-compulsive disorder adalah gangguan di mana seseorang memiliki pikiran serta ketakutan tak terkendali (obsesi).
Obsesi inilah yang menyebabkan penderitanya melakukan perilaku berulang (kompulsi).
Pola pikir penderita gangguan ini lebih sering berpusat pada suatu alasan.
Seperti memiliki ketakutan akan kuman, hingga seolah memiliki kewajiban mengatur benda-benda dalam pola tertentu.
Umumnya, pikiran tersebut tidak masuk akal namun dilakukan secara berulang.
Berikut adalah tipe-tipe penyakit OCD.
Tipe pemeriksa
Penderita OCD tipe ini biasanya harus berulang kali mengonfirmasi ingatan yang dimiliki.
Seperti berulang kali memeriksa keadaan pintu mobil, lampu rumah, keran air atau hal lainnya yang tiba-tiba muncul dalam pikirannya.
Tipe anti-kontaminasi
Biasanya para penderita OCD akan merasa ketakutan akan kontaminasi dari suatu barang, sehingga mereka selalu membersihkan sesuatu secara berulang dan berlebihan.
Baca Juga: 4 Jenis Fobia Menyeramkan, Salah Satunya Kerap Disalah Artikan Sebagai OCD
Tipe penimbun barang
Penderita OCD tipe ini biasanya memiliki ketidakmampuan untuk membuang barang bekas atau tidak berguna.
Sehingga mereka akan bermasalah dengan tumpukkan barang di rumahnya.
Tipe perenung
Penderita OCD tipe ini memiliki pemikiran obsesif yang luas dan tidak terfokus.
Seringkali hal yang dipikirkan adalah hal-hal filosofis, seperti apa yang terjadi setelah kematian atau awal dari alam semesta.
Tipe pemikir intrusif
Pemikiran intrusif menimbulkan pemikiran obsesif yang mengerikan pada penderita OCD.
Mereka dapat memiliki pikiran-pikiran untuk menyakiti orang yang dicintai secara kasar.
Mereka juga bisa jadi memiliki pikiran yang berisi obsesi pada hubungan, membunuh orang lain atau bunuh diri, takut menjadi pedofil, atau terobsesi dengan takhayul.
Tipe penjaga kerapian
Baca Juga: Pasangan Artis Ini Sudah Terbiasa dengan Gangguan Mental yang Diidap Suaminya
Seorang penderita OCD juga mungkin terobsesi dengan benda yang dibariskan secara rapi untuk mengurangi ketidaknyamanan dalam pikiran mereka.
Sebagai contoh, mereka dapat menyesuaikan buku-buku di rak mereka berulang kali sehingga semuanya lurus dan berbaris sempurna.
Penyakit OCD biasanya diobati dengan obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya.
Namun, penyakit ini tidak bisa disembuhkan 100 persen.
Meski begitu, pengobatan terhadap OCD tetap penting untuk dilakukan agar penderitanya tetap bisa menjalani aktivitas dan tidak terlalu terganggu.
Sebagian penderitanya mungkin membutuhkan perawatan jangka panjang, berkelanjutan atau lebih intensif.
Baca Juga: OCD VS “Neat Freak”, Kelihatan Serupa Tapi Tak Sama
Source | : | tribunnews.com,gooddoctor.co.id,https://profesi-unm.com/2022/01/28/apakah-ocd-dapat-diobati- |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar