GridHEALTH.id – Selain identik sebagai penyakit orang tua, kanker prostat juga identik terjadi pada pria, mengingat terjadinya di kelenjar prostat.
Bagaimana dengan wanita? Apakah wanita mungkin mengalami kanker prostat? Simak alasan dan ulasannya berikut ini.
Kanker Prostat dan Pria
Bicara mengenai kanker prostat tentu selalu identik dengan pria, karena memang kelenjar prostat hanya dimiliki oleh pria.
Kanker prostat ini termasuk kanker terbanyak setelah kanker paru-paru yang dialami oleh seorang pria. Selain itu, pria lebih berisiko terkena kanker prostat seiring proses penuaan.
Seorang pria disebut menderita kanker prostat, jika pertumbuhan sel-sel di kelenjar prostat melebihi jumlah normal.
Wanita Memiliki Prostat?
Seorang wanita tidak memiliki kelenjar prostat, lalu apakah bisa mengalaminya juga, mungkin ini yang seringkali menjadi pertanyaan.
Dijelaskan dalam laman resmi Healthline.com bahwa “prostat” pada wanita seringkali digunakan untuk merujuk ke kelenjar kecil di sisi depan vagina dan saluran yang sesuai kadang-kadang disebut dengan “kelenjar skene” atau “saluran skene”.
Kelenjar skene disebut demikian sesuai dengan nama Alexander Skene, seseorang yang menggambarkan stuktur ini secara rinci pada akhir tahun 1800-an.
Disebut dengan “prostat wanita” karena memiliki kesamaan dengan kelenjar prostat pria terkait antigen spesifik prostat (PSA) dan PSA fosfatase (PSAP), yang dapat ditemui pada keduanya.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Dampak yang Ditimbulkan dari Kanker Prostat
Kanker Prostat pada Wanita? Berikut Alasannya
Dengan adanya persamaan ini, lalu apakah wanita juga dapat disebut mengalami kanker prostat jika kelenjar skene-nya bermasalah?
Pada dasarnya kanker kelenjar skene ini bisa saja terjadi, namun jumlahnya sangat jarang, data menyebut kanker kelenjar skene hanya menyumbang 0,003% kanker pada daerah saluran kemih sampai kelamin wanita.
Belum diketahui secara pasti gejala seperti apa yang dialami seorang wanita jika kelenjar “prostat” atau kelenjar skene-nya menjadi kanker, karena jumlah kasusnya yang sedikit.
Namun baik pria atau wanita, jika mengalami gejala-gejala ini:
- Nyeri atau sulit buang air kecil atau dikit-dikit buang air kecil
- Ada darah dalam urin
- Hubungan seksual yang terasa menyakitkan
- Perasaan tertekan di belakang tulang kemaluan
- Siklus menstruasi yang tidak normal atau perubahan mendadak pada siklus menstruasi, khusus wanita.
Maka sebaiknya periksakan diri ke dokter, untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang sesuai. (*)
Baca Juga: Apakah Remaja Bisa Terkena Kanker Prostat? Ini Penjelasannya
Source | : | Healthline,medical news today |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar