Misalnya riwayat dalam keluarga, seperti orangtua atau saudara kandung yang didiagnosis dengan penyakit ini.
Kemudian usia, menurut Diabetes UK, deteksi penyakit ini lebih banyak terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa yang berumur sekitar 40 tahun.
Faktor risiko diabetes tipe 2 cukup banyak, salah satu yang utama adalah gaya hidup kurang sehat seperti berat badan berlebih alias obesitas.
Selain itu, ada juga beberapa hal lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit ini:
* Keturunan dari keluarga
* Latar belakang etnis
* Usia 25 hingga lebih dari 40 tahun
Perbedaan diabetes tipe 1 dan 2 selanjutnya berkaitan dengan metode pengobatan yang dijalani.
Hanya ada satu jenis pengobatan yang bisa dijalankan oleh penyandang diabetes tipe yang pertama, yakni pergantian insulin.
Tanpa insulin, penyandang penyakit ini akan berhadapan dengan kondisi yang mengancam nyawa.
Sementara pada penyandang diabetes tipe 2 kondisinya cukup berbeda, mereka mempunyai berbagai macam metode pengobatan yang bisa dilakukan.
Mulai dari perubahan gaya hidup yang meliputi pola makan dan penurunan berat badan, serta penggunaan obat-obatan maupun insulin.
Terkait gejala, keduanya mempunyai tanda-tanda yang hampir sama seperti sering buang air kecil pada malam hari, merasa kehausan, mudah lelah, berat badan turun secara tiba-tiba, hingga pandangan kabur dan luka yang sulit sembuh. (*)
Baca Juga: Kesalahan Cek Gula Darah Mandiri Penyintas Diabetes Ada 3, Ini yang Benarnya
Source | : | Joslin.org,Diabetes UK |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar