GridHEALTH.id - Bercinta alias hubungan seks adalah sebuah kebutuhan alami manusia, baik pria maupun wanita. Tapi ingat, ini baiknya ditahan semaksimal mungkin sampai menikah sah. Paling tidak secara agama.
Setelah menikah, kita pun harus tahu hal-hal yang bisa menghambat bercinta dirajanjang. Kalau kata banyak orang hati-hati dengan bercinta di ranjang terasa hambar.
Sebelum membahas lebih jauh tentang hubungan seks yang hambar, ketahuilah hubungan intim antara suami dan istri ini sebaiknya memang bersifat spontan, tanpa pernah diembel-embeli segala macam aturan atau bahkan dibuatkan jadwal ketat.
Yang terpenting, tidak ada faktor pemaksaan dalam berhubungan seksual atau untuk memenuhi kewajiban belaka sehingga tak mencapai puncak kepuasan yang diinginkan kedua belah pihak.
Meski demikian dr. Boyke Dian Nurhara, DSOG, MARS, menganjurkan agar suami-istri berintim-intim secara teratur 1-4 kali seminggu. Ini penting diperhatikan.
Baca Juga: Cegah Ancaman Hipertensi di Usia Muda Dengan Gerakan Pola Hidup Sehat, PATUH
Pertimbangannya, frekuensi tersebut sesuai ritme tubuh atau kondisi fisiologis pria maupun wanita.
Ketahuilah, “Produksi sperma oleh buah zakar boleh dibilang sudah memenuhi kuota penampungan dalam kurun waktu tiga hari. Nah, kalau bisa mengikuti ritme fisiologis tersebut, kan bagus. Apalagi lantaran produksi ini memang harus dikeluarkan secara teratur sesuai waktu atau batas kuota alamiah tadi,” papar dr. Boyke, dikutip dari siapnikah.org (25/08/2020) yang melansir dari Kompas.com.
Untuk wanita, kondisi fisiologisnya memungkinkan kaum hawa merasakan kenikmatan hubungan seksual selama seminggu.
Dengan pola 1-4 kali seminggu, organ-organ tubuh wanita maupun mendapat kesempatan “beristirahat sejenak”. Terlalu sering dan terlalu banyak berhubungan seksual memiliki dampaknya sendiri-sendiri.
Frekuensi yang minim, misalnya, akan memancing suami-istri jadi gampang uring-uringan; hanya karena sebab sepele bisa meledak jadi masalah besar.
Bisa juga suami atau istri kerap pasang muka cemberut atau tampak murung.
Akibatnya, badan terasa lemas dan hidup pun jadi terasa tak memberi gairah. Padahal, bentuk-bentuk emosi tersebut sebetulnya merupakan reaksi tubuh lantaran energi yang dihasilkan tiap hari tak termanfaatkan secara optimal.
Kondisi itu pun bisa membuat hubungan seks menjadi hambar.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar