GridHEALTH.id - Salah satu permasalahan kulit yang mungkin masih dibiarkan adalah kutu air.
Keberadaan kutu air tak jarang ditemukan bukan hanya di kaki tetapi juga di tangan, lalu adakah perbedaannya?
Simak ulasannya berikut ini, penyebab dan faktor risiko kutu air di tangan hingga bisakah disembuhkan dalam waktu sebentar?
Secara umum kutu air di tangan tidak terlalu berbeda jauh dengan kutu air di kaki, di mana keduanya termasuk dalam penyakit kulit yang berasal dari infeksi jamur.
Beberapa gejala kutu air di tangan yang bisa menjadi tanda seseorang terinfeksi, yaitu:
- Ruam dan peradangan akut
- Kering dan gatal
- Bersisik warna putih
- Sensasi terbakar
Dalam medis, penyakit kutu air di tangan disebut dengan tinea manum. Sebagai salah satu bentuk penyakit kulit akibat infeksi jamur, jamur ini dikenal dengan dermatofita.
Jamur dermatofita yang menyebabkan kutu air di tangan biasanya disebabkan oleh jenis jamur dermatofita yang umum berikut ini:
Baca Juga: Kaki Berkeringat Terus Menerus Bisa Jadi ada Kutu Air, Usir Dengan Salep Ini!
- Trichophyton erinacei (dari landak)
- T. verrucosum (dari sapi)
- Microsporum canis (dari kucing atau anjing)
- Nannizzia gypsea (dari tanah)
- T. rubrum
- T. interdigitale
- Epidermophyton floccosum
Kutu air di tangan umumnya terjadi akibat adanya penularan dari bagian anggota tubuh lainnya, seperti berawal dari kaki.
Saat seseorang memiliki kutu air di kaki dan tidak segera disembuhkan, maka ada risiko penyebaran jamur melalui beberapa jenis, seperti:
- Tak sengaja menggaruk area tubuh lain yang terkena kutu air, terutama pada kaki (tinea pedis) dan selangkangan (tinea cruris)
- Area tangan yang lembab dan basah
Baca Juga: 5 Jenis Obat Alami Rumahan Ampuh Mengobati Kutu Air, Mulai dari Lemon Hingga Bawang Putih
- Kontak dengan orang lain yang memiliki kutu air
- Menggunakan peralatan atau benda yang sudah terkontaminasi
- Kontak dengan hewan peliharaan yang terinfeksi
Pemicu jamur dapat bertumbuh subur di kulit tangan dan area tubuh lainnya adalah adanya kondisi lingkungan yang lembab dan panas, seperti area sekitar kamar mandi dan kolam renang.
Pemberian obat antijamur dapat menekan pertumbuhan jamur lebih banyak dan biasanya dokter akan meresepkan dua jenis pengobatan, yaitu:
Ini adalah obat antijamur berupa salep dan gel yang digunakan langsung ke area tangan yang terkena kutu air untuk membantu membunuh jamur.
Beberapa tersedia tanpa resep dokter untuk dosis yang lebih kuat seperti terbinafine dan naftifine, sedangkan beberapa ada yang dapat dibeli secara bebas di apotik dengan tetap memperhatikan aturan pakai pada kemasan.
Jika penggunaan obat topikal tidak berdampak secara signifikan, dokter dapat meresepkan dalam bentuk tablet dan kapsul, yang dapat diminum untuk menyembuhkan kulit dari dalam.
Contoh dari obat antijamur oral adalah flukonazol dan itrakonazol.
Dengan pengobatan ini, maka kutu air di tangan akan lebih cepat untuk diobati dan ditahan pertumbuhan jamurnya.
Jika kulit yang terinfeksi kutu air tidak sembuh dalam waktu satu bulan, segera kembali ke dokter. (*)
Baca Juga: Menghilangkan Kutu Air Dengan Obat Alami dari Daun Sirih, Begini Cara Pakainya!
Source | : | medical news today,dermnetnz.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar