Masih Terus dalam Pantauan Dokter, Marcella Zalianty Ungkap Kondisi Sang Putra yang Berjuang untuk Sembuhkan Sakit Tumor Otak

Awal mula sebelum tahu sang anak idap tumor otak, Marcella Zalianty sempat curiga buah hatinya selalu menangis.

Apalagi Magali kala itu belum genap berusia satu tahun, sehingga belum bisa berbicara.

"Dulu waktu dia kecil, kenapa akhirnya kita curiga karena memang dia nangis-nangis, pusing, tapi kan dia di usia belum 1 tahun belum bisa ngomong," kata Marcella Zalianty dikutip Tribunnews dari kanal YouTube TS Media, Minggu, (01/07/2021).

Memantau perkembangan sang putra, Marcella Zalianty akhirnya beberkan kondisi terkini.

“Dia enggak dikontrol dokter, cuma tetap ada konsultasi."

"Setahun sekali cek pertumbuhannya gimana,” ujar Marcella Zalianty dikutip dari Kompas.com (9/11/2022).

 Baca Juga: Mengenal Metode Pengobatan Kanker Mulut dan Cara Mencegahnya

Kini kondisi Aytron Magali sudah jauh membaik meskipun belum sembuh sepenuhnya.

“Intinya biarkan semua terjadi apa adanya,” lanjut Marcella Zalianty.

Aytron Magali sampai saat ini masih terus dipantau oleh dokter, untuk memastikan menjalani pola hidup sehat.

“Harus dipantau terus dan menjaga pola makan, pola hidup, mau enggak mau kita agak bersusah-susah demi jangka panjang."

"Alhamdulillah ketika saya jaga Magali bagus banget," kata Marcella Zalianty.

Meskipun masih kecil, Marcella Zalianty juga sudah memebritahukan kepada anaknya tentang penyakitnya tersebut.

Dirinya berharap, Aytron Magali sudah bisa menjaga dirinya sendiri.

Tahu, dia udah tahu. Makanya kadang dia kesal kenapa saya harus punya ini."

"Tapi kami bisa memberikan alasan membuat dia bisa menjaga dirinya sendiri agar dia tetap sehat dengan tidur teratur. Memakan makanan cukup bagus,” tutur Marcella Zalianty.

Jika terdeteksi sejak dini, tumor otak pada anak biasanya bisa disembuhkan.

Tumor tingkat rendah umumnya cukup diatasi dengan operasi.

Baca Juga: Mengenal Tahapan Stadium Kanker Paru 0 Hingga 4 dan Pengobatannya

Sementara itu, tumor tingkat tinggi kemungkinan membutuhkan tambahan terapi radiasi, kemoterapi, atau keduanya.

Terapi radiasi adalah menyorotkan sinar radiasi energi tinggi ke jaringan tumor dan sekitarnya.

Radiasi digunakan dengan sangat hati-hati pada bayi dan balita karena otak mereka masih berkembang.

Kemoterapi bisa diberikan dalam bentuk pil (secara oral), lewat vena (IV), disuntikkan langsung ke cairan serebrospinal, atau ke lubang bekas operasi pengangkatan tumor otak.

Tumor otak pada anak memang kompleks dan bisa berdampak pada fungsi intelektual dan neurologis.

Maka dari itu, penanganan yang tepat sejak dini sangat diperlukan untuk mencegah masalah serius.

Baca Juga: Dialami oleh Pesepakbola Sebastien Haller hingga Terpaksa Harus Mundur, Inilah Penyebab Tumor Testis yang Bisa Terjadi Pada Pria