GridHEALTH.id - Apa yang dialami oleh Tukul Arwana selama satu tahun terakhir ini diungpak oleh Vega Darwanti.
Pada Rabu (22/9/2021) silam, kabar mengejutkan sempat datang dari dunia hiburan Tanah Air.
Tukul Arwana sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan otak.
Setelah mendapatkan penanganan terbaik di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Cawang, Jakarta Timur pada Rabu (22/9/2021) malam, dan Rabu malam itu juga langsung menjalani operasi.
Bahkan, keadaan Tukul Arwana selama menjalani terapi pun sempat ramai muncul di media sosial.
Banyak momen yang memperlihatkan Tukul Arwana sedang melakukan perawatan untuk sembuhkan penyakitnya tersebut.
Sebagai sahabat, Vega Darwanti juga kerap memberikan kabar soal kondisi Tukul Arwana.
Tukul Arwana disebut kesehatannya sudah jauh lebih baik.
Proses untuk penyembuhan Tukul Arwana terus dilakukan seperti fisioterapi.
"Mas Tukul masih proses, masih fisioterapi berjalan. Tapi udah jauh lebih baik, alhamdulillah," beber Vega, dikutip dari YouTube Cumicumi Senin (28/11/2022).
Sebagai sahabat, Vega Darwanti pun memberi doa untuk Tukul Arwana meski tak memberi kejutan di hari ulang tahun sahabatnya tersebut.
"Kemarin juga sebetulnya waktu ulang tahun tuh pengen kasih suprise, tapi enggak. Mendingan doain aja Mas Tukul," sambungnya.
Perihal interaksi yang diberikan, Tukul selalu bahagia saat Vega mengunjunginya.
"Interaksinya tetep kalau aku dateng, happy dia. Seneng gitu senyum-senyum, terus bercanda."
"Megang handphone, selfie-selfie sama aku, bikin video gitu," papar Vega.
Kendati demikian, komunikasi Tukul belum lancar dan belum bisa berbicara.
"Tapi memang untuk komunikasi yang lancar, belum. Tentunya belum bisa bicara ya, tapi sudah bisa merespons."
"Biasanya aku lebih kayak 'Ayo Mas Tukul, cepetan nih, itu (penggemar Tukul) udah nungguin', terus ketawa," tutup Vega Darwanti.
Stroke Merusak Otak
Dilansir dari artikel GridHEALTH.id sebelumnya, stroke merusak suatu area otak.
Melansir frontiersin.org (19/2/2019), gejala yang dialami pasien terkait dengan fungsi yang dikendalikan oleh area otak tersebut bisa beragam.
Misalnya, jika area otak yang mengontrol gerakan lengan (juga dikenal sebagai korteks motorik) kekurangan oksigen karena stroke, maka kita akan melihat masalah dengan lengan, seperti kelemahan atau bahkan kelumpuhan total.
Jika area otak yang mengontrol penglihatan (juga dikenal sebagai korteks visual) dipengaruhi oleh stroke, maka akan mendapati pasien mengalami masalah penglihatan.
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar