7. Tegang atau stres emosional
8. Jaringan parut di jantung menjadi pemicu serangan jantung
9. Merokok
10. Mengonsumsi obat-obatan.
Untuk memastikan normal atau tidaknya detak jantung, bisa melakukan pemeriksaan mandiri.
Caranya, tempelkan tiga jari di pergelangan tangan, hitung denyut nadi selama 15 detik.
Kalikan hasilnya dengan 4 untuk mendapat angka denyut nadi istirahat per menit.
Hati-hati jika hasilnya lebih lambat atau lebih cepat, karena detak jantung normal umumnya berdetak sebanyak 60 - 100 kali per menit.
Pengobatan atau terapi tergantung pada tipe dan tingkat keseriusan aritmia.
Baca Juga: Putri Raja Terkaya di Dunia dan Punya 20 Selir Meninggal Dunia karena Serangan Jantung
Beberapa orang dengan aritmia tidak memerlukan terapi.
Sementara yang lain terapi dapat termasuk perubahan gaya hidup dan menjalani prosedur intervensi non bedah seperti ablasi dan pemasangan alat pacu jantung permanen ataupun ICD.
Jangan malas melakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin guna meminimalisir risiko aritmia.
Sebab, jantung prima adalah awal menjalani hidup lebih baik.(*)
Source | : | Tribunnews.com,alodokter.com,Kompas.com,Siloam Hospitals,mitrakeluarga.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar