GridHEALTH.id – Rasa gatal di area kaki akibat selalu berkeringat bisa memicu terkena kutu air, sebaiknya segera atasi dan jangan dibiarkan, hal ini karena kutu air dapat menular.
Simak penjelasan lengkapnya, mulai dari penularan kutu air hingga cara mencegah penularannya berikut ini.
Ada beberapa tanda dan ciri umum yang dirasakan oleh seseorang dengan kutu air, berikut ini diantaranya:
- Kemerahan
- Gatal
- Terbentuk luka yang menyakitkan
- Ruam bersisik
- Lecet.
Pada tahap awal infeksi, penyakit ini biasanya dirasakan di area kaki, seperti bagian telapak dan sela-sela jari kaki.
Kutu air sendiri termasuk ke dalam jenis penyakit kulit yang diakibatkan oleh adanya infeksi dari jamur, umumnya menyerang area kaki yang lembab dan hangat.
Secara spesifik, jenis dari jamur yang menginfeksi kulit adalah trichophyton.
Dalam kasus lanjutan, kutu air yang terus dibiarkan dan digaruk justru hanya akan membuat infeksi menyebar ke area lainnya dari tubuh, karena jamur dapat dengan mudah berpindah.
Baca Juga: Ini Ciri dan Penyebab Kutu Air yang Membuat Telapak Kaki Bolong-bolong
CDC menyebut penyakit ini menular melalui kontak dengan sisik kulit yang terinfeksi atau kontak dengan jamur di area lembab.
Kutu air yang menular ini dapat mengenai area tangan, selangkangan, kuku, hingga orang lain, sehingga penting untuk melakukan pengobatan segera.
Penularan kutu air ini melalui kontak langsung, baik dengan area yang terinfeksi maupun benda-benda yang telah terkontaminasi.
Jamur yang menginfeksi kulit dapat bertumbuh dan menular karena adanya beragam faktor risiko sebagai pemicu, seperti:
- Lingkungan yang hangat dan lembab (seperti area shower, kolam renang, kamar mandi)
- Kondisi kaki yang selalu berkeringat dan lembab
- Penggunaan sepatu yang tertutup dalam jangka waktu lama
- Penggunaan kaos kaki yang tidak dapat menyerap keringat
- Penggunaan barang yang telah terkontaminasi jamur ini (seperti handuk, sepatu, kaos kaki, pakaian, seprei, dan lainnya).
Penyakit ini dapat diobati dengan cara yang efektif, yaitu melalui obat dengan kandungan antijamur.
Obat yang umum didapati adalah obat krim antijamur dengan kandungan mikonazol, klotrimazol, butenafine, terbinafin, tolnaftate.
Obat ini akan membantu menghambat pertumbuhan jamur dan mengurangi risiko kutu air menular.
Akan tetapi, selain menggunakan obat antijamur diperlukan juga langkah pencegahan kutu air agar tidak kembali menginfeksi.
Baca Juga: Kutu Air di Kaki Susah Hilang, Coba 2 Obat Alami Basmi Kutu Air dengan Cepat
Berikut ini beberapa cara mencegah kutu air menular, yaitu:
- Jaga agar kaki tetap dalam kondisi kering
- Hindari penggunaan barang secara bersamaan
- Ganti kaos kaki setiap hari dan gunakan yang berbahan katun
- Kenakan sepatu yang masih memungkinkan udara masuk
- Gunakan bedak talek untuk menjaga sela-sela jari kaki atau obat OTC
- Bersihkan lantai kamar mandi dan permukaan lain yang memungkinkan jamur tumbuh
- Kuku dipotong pendek
- Rajin cuci tangan dan kaki
- Hindari menggaruk ruam dan area yang terinfeksi.
Jika pengobatan yang dilakukan untuk penyakit ini tidak menunjukkan perubahan hingga lebih dari dua minggu, alangkah lebih baik untuk segera periksakan ke dokter. (*)
Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Kutu Air Dibiarkan dan Tidak Diatasi?
Source | : | Healthline,CDC,healthdirect.gov.au |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar