- Pembengkakan di kaki, perut, atau area di sekitar mata.
Untuk PJK yang tidak terlalu berat, seringkali terdiagnosis setelah memasuki masa kanak-kanak, beberapa tanda dan gejala yang dapat terlihat, yaitu:
- Mudah sesak napas saat berolahraga atau beraktivitas
- Mudah lelah saat berolahraga atau beraktivitas
- Pingsan saat berolahraga atau beraktivitas
- Pembengkakan di tangan, pergelangan kaki
Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi.
Penyakit jantung bawaan pada bayi terjadi pada saat perkembangan bayi di dalam rahim, umumnya pada saat masa kritis perkembangan pembuluh darah utama yang mengalir ke dan dari jantung, yang terbentuk dan mulai berdetak di enam minggu pertama kehamilan.
Melansir dari Mayoclinic, dikatakan para ahli tidak mengetahui secara pasti penyebab penyakit jantung bawaan pada bayi, tetapi mereka berpendapat kemungkinan karena genetika, kondisi medis tertentu, beberapa obat, dan faktor lingkungan, seperti gaya hidup merokok.
Diagnosa saat kehamilan dengan menggunakan jenis USG khusus, ekokardiogram janin, maka penyakit jantung bawaan pada bayi dapat terdeteksi sebelum kelahiran. Namun, tidak semua PJK dapat terdeteksi sampai bayi lahir, selama masa kanak-kanak, hingga dewasa.
Cara mengatasi PJK pada bayi juga bergantung dari jenis dan tingkat keparahan kecacatan jantung yang berkembang. Ada yang bisa diobati tanpa menggunakan operasi, melainkan dengan kateterisasi jantung.
Cara kerjanya adalah dengan memasukkan sebuah tabung panjang (kateter) yang disambungkan melalui pembuluh darah ke jantung, di mana dokter akan melakukan pengukuran, tes, hingga memperbaiki masalahnya.
Ada juga yang perlu melalui operasi lebih dari satu kali, untuk memperbaiki jantung atau pembuluh darah.
Terkadang, kelainan jantung bawaan ini tidak dapat diperbaiki sepenuhnya, tetapi dengan perawatan dan prosedur medis bisa meningkatkan aliran darah dan cara kerja jantung. (*)
Baca Juga: Waspadai Komplikasi Hipertensi Dapat Menyerang 4 Organ Tubuh Ini
Source | : | mayoclinic,CDC |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar