GridHEALTH.id - Berdasarkan Global TB Report 2022 insiden tuberkulosis juga menjadi tertinggi, 4,8 dari 10,6 juta atau 45% dari insiden global.
Kematian tuberkulosis tertinggi 0,76 dari 1,38 juta atau 55% dari kematian global. Sedangkan cakupan pengobatan hanya 62%.
Di Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari Malaria, dengan perkiraan 5 juta kasus dan hampir 9.000 kematian.
Hal senada diutarakan Ketua Kelompok Kerja Genetik FKKMK UGM dr Gunadi, PhD saat ditemui di kampus UGM, Sleman, dikutip dari Kumparan.com (9/01/2023). Menurutnya penyakit endemis di Indonesia cukup banyak termasuk malaria dan TBC.
Masyarakat sudah tahu ketika musim hujan, maka tampungan air harus ditutup agar tidak terjadi malaria.
Baca Juga: 5 Buah Pantangan Bagi Penderita Asam Urat Jika Tak Mau Kambuh
Sedangkan untuk Covid-19, "Dulu (COVID-19 kita) masih belajar, kita perlu mempelajari dulu ini kira-kira gejalanya seperti apa, kan seperti itu. Setelah kita tahu kan hampir sama dengan common cold virus biasa setelah vaksinasi. Cukup merutinkan vaksinasi mungkin setahun sekali, seperti vaksin yang sudah diwajibkan pemerintah begitu saja menurut saya. Saya rasa sudah saatnya tidak perlu khawatir (COVID-19)," kata Gunadi.
Ahli wabah ini mengatakan negara-negara telah mampu mengatasi COVID-19 kecuali China yang kini kasusnya kembali melonjak.
Meski COVID-19 belum dinyatakan sebagai endemi, epidemiolog UGM menyebut COVID-19 tak perlu dikhawatirkan lagi.
Pencabutan PPKM oleh Presiden juga berdasarkan pertimbangan yang matang seperti data antibodi yang sudah tinggi, vaksinasi yang sudah baik, hingga positivity rate yang rendah.
"Kalau saya sendiri (menilai akan menjadi penyakit) endemis, paling nanti negara China itu yang akan menjadi salah satu endemis," katanya.
Malah menurut pejabat WHO, di masa depan Covid-19 bisa jadi akan menjadi penyakit endemik.
Baca Juga: Bahan Alami Sederhana Bisa Menghilangkan Panu sampai ke Akar
Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Michael Ryan, mengatakan, Covid-19 kemungkinan tidak akan pernah sepenuhnya hilang.
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers virtual WHO, pada Rabu (24/2/2021), dikutip dari Kompas.com (02/03/2021).
"Penting untuk menjelaskan hal ini. Virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik lain di komunitas kita, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Ryan.
Endemik merupakan penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat.
Adapun keadaan atau kemunculan penyakit konstan atau penyakit biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu.
Baca Juga: Sudah Merasa Bersih Kok Muncul Kurap di Kulit? Ternyata Ini Gejala Awal dan Penyebabnya!
Jadi yang harus kita waspadai betul adalah penyakit endemis Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan, saat ini masih terdapat beberapa penyakit endemik di Indonesia.
"Penyakit endemik ya seperti penyakit malaria, DBD (Demam Berdarah Dengue), TBC, jadi penyakit yang kasusnyaa masih tinggi ya," kata Nadia melalui WhatsApp, Senin (1/3/2021), dikutip dari Kompas.com (02/03/2021).
Selain penyakit tersebut, masih ada beberapa lainnya seperti diare, chikungunya, dan JE (Japanese Encephalitis) atau radang otak.
Nadia menambahkan, suatu penyakit yang digolongkan sebagai endemik mempunyai kasus tinggi.(*)
Baca Juga: Titik Pijat Refleksi Kaki Untuk Atasi Sesak Napas, Siapa Sangka Tanpa Obat Bisa Jadi Solusinya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar