GridHealth.id - Saat akan menjalankan tindakan medis operasi atau bedah, pasien akan mendapatkan anastesi alias pembiusan.
Anestesi umum merupakan kombinasi obat-obatan yang membuat kita seperti dalam keadaan tidur sebelum operasi.
Ada juga anastesi yang hanya membuat kita tidak bisa merasakan sakit di lokasi tindakan. Ini namanya anastesi lokal. Contoh saat cabut gigi. Meski dibius pasien tetap sadar, tapi tidak merasakan skait saat gigi dicabut.
Kalau sampai pasien tidak sadar, itu namanya anestesi umum. Sehingga pasien benar-benar kehilangan kesadaran.
Pemberian anastesi umum biasanya kombinasi obat intravena dan gas inhalasi.
Setelah pasien diberikan obat, maka pasien akan merasa seperti tertidur. Hal itu karena akibat pengaruh obat anastesi otak menjadi tidak merespons sinyal atau refleks rasa sakit.
Biasanya yang melakukan pembiusan ini pun adalah ahli anestesi yang juga akan memantau fungsi vital tubuh dan mengatur pernapasan, selama pasien dibawah pengaruh obat anastesi.
Baca Juga: Kentut Pertanda Organ Dalam Seseorang Pasca Bius Setelah Operasi Telah Pulih
Pemberian obat anestesi pada seseorang ada dosisnya. Itu semua mempertimbangkan kondisi kesehatan pasien, juga setelah dokter anestesi berdiskusi dengan dokter yang akan melakukan tindakan operasi.
Nah, yang banyak tidak diketahui masyarakat prihal anastesi;
- Anestesi membutuhkan waktu yang lama
- Menyebabkan kehilangan darah yang signifikan
- Ekspos tubuh ke lingkungan yang dingin
- Memengaruhi pernapasan (terutama operasi dada atau perut bagian atas)
Anestesi umum pun diklaim sangat aman secara keseluruhan, bahkan beberapa orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu bisa menjalani anestesi umum tanpa masalah.
Namun bukan berarti tanpa risiko, sebab komplikasi pun bisa terjadi setelah anestesi tergantung kondisi tubuh masing-masing.
Orang dewasa yang lebih tua pun berisiko lebih tinggi mengalami kebingungan, pneumonia, stroke, hingga serangan jantung setelah operasi.
Penting diketahui, kondisi khusus yang dapat meningkatkan risiko komplikasi adalah:
- Merokok
- Kegemukan
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Kejang
- Stroke
- Kondisi medis lain seperti jantung, paru, hingga ginjal
- Obat-obatan seperti aspirin
- Alergi obat
- Pecandu alkohol
- Punya reaksi merugikan terhadap anestesi sebelumnya.
Maka dari itu sebelum anestesi dilakukan biasanya ahli anestesi akan menanyakan beberapa hal detail.
Seperti apakah kita punya alergi obat, lalu obat apa yang dikonsumsi belakangan ini, hingga riwayat penyakit.
Nah itu dia beberapa hal prihal anestesi umum yang baiknya diketahui pasien sebelum mendapatkan pembiusan.(*)
Source | : | Mayo Clinic - Anestesi |
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar