GridHEALTH.id - Kondisi Cahaya Nur Dewata, korban tragedi Kanjuruhan yang didiagnosis pendarahan otak. Seperti ini kondisi kesehatannya yang terbaru.
Pada Sabtu (1/10/2022) silam, Indonesia sempat dirundung duka yang mendalam.
Pasalnya, tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya memakan korban hingga ratusan.
Tak sedikit dari mereka yang menjadi korban sesak napas pada tragedi tersebut.
Hingga akhirnya, salah satu korban dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tersebut masih ada yang selamat.
Cahayu Nur Dewata, remaja 16 tahun ini korban selamat dari tragedi tersebut.
Dilansir dari Serambinews.com, pada saat itu Cahayu Nur Dewata ini belum bisa mengingat dengan jelas peristiwa yang terjadi.
Bahkan, ia didiagnosisi mengalami pendarahan pada otaknya.
Kondisi Cahayu Nur Dewata kini masih dalam pemulihan fisik serta mental.
Namun, baiknya Cahayu sudah bisa beraktivitas lebih dalam kesehariannya.
Setelah mengalami tragedi besar tersebut, kondisi matanya memang tampak berwarna merah.
Baca Juga: Seperti Ini Ternyata Kondisi Ambeien Stadium 3 Seperti Dialami Suami Tantri Kotak
Ternyata, kini sudah mulai ada perubahan karena kondisi matanya yang berubah warna putih.
Begitu juga dengan tangan kiri yang sebelumnya tak bisa digerakkan kini mulai pulih.
Perempuan cantik yang kini sudahberusia 17 tahun itu mulai bisa beraktivitas.
Di malam kelam 1 Oktober 2022 silam, Cahayu mengalami koma selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah Kepanjen, Kabupaten Malang.
Dia hanya ingat ada gas air mata berada tepat di depannya saat berlari untuk menyelamatkan diri ke pintu 12 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Ingatan itulah yang masih terngiang di pikirannya.
Berdasarkan kesaksian ibunda Cahayu, Nurul Aini, putrinya itu sempat mengalami hilang ingatan.
Cahayu tidak bisa mengingat memori dalam beberapa bulan terkahir sebelum tragedi Kanjuruhan.
Namun, setelah 100 hari tragedi Kanjuruhan, ingatan Cahayu mulai membaik.
"Dulu anak saya ini periang. Tapi sekarang lebih banyak diam. Kalau dinasihati ngomel-ngomel. Emosinya masih labil," ucap Abdul Rohim, ayah Cahayu, Sabtu (21/1/2023).
Sang ayah pun hanya bisa pasrah melihat kepribadian anak keduanya yang kini berbeda.
"Ya sebagai orang tua, kami berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak. Saya masih berharap anak saya bisa pulih seperti semula," ujarnya.
Cahayu pun juga sedikit memberikan keterangan soal kondisinya saat ini.
"Kalau mata sekarang tidak apa-apa. Cuma tangan ini yang masih lemas," ucapnya sambil memegangi tangan kiri.
Namun, keterbatasan ekonomi menjadi kendala yang dialami orangtua Cahayu untuk pengobatan sang putri.
Sebelumnya, Cahayu rutin mengonsumsi obat dan beberapa kali menjalani terapi hingga tangan kirinya bisa digerakkan kembali.
"Dulu kalau kontrol habis Rp 400 ribu. Tapi semenjak ada Mas Dimas (relawan kesehatan dari Tim Gabungan Aremania) itu gratis dan bisa sembuh," ungkapnya.
Kondisinya inilah yang ternyata membuat Cahayu masih merasakan trauma yang mendalam akibat tragedi Kanjuruhan tersebut.(*)
Baca Juga: Kisaran Biaya Operasi dan Pengobatan Pendarahan Otak, Seperti Dialami Indra Bekti
Source | : | Tribunjatim.com,Serambinews.com,Tribunmanado.co.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar