Pada masing- masing periode, darah nifas akan berbeda warna dan konsistensinya seiring dengan berjalannya pemulihan rahim.
Secara keseluruhan, jumlah dan lama waktu terjadinya perdarahan selama masa nifas bisa lebih banyak dan lama daripada saat menstruasi.
Akan tetapi, volume atau banyak darah yang keluar tersebut mungkin berbeda antara satu wanita dan lainnya.
Ada yang tidak terlalu banyak dan wajar-wajar saja, tapi ada juga yang banyak.
Menurut American Pregnancy Association, urutan perubahan warnanya biasanya berkembang dari cairan berwarna merah tua, merah muda, lalu kecokelatan.
Penting diingat, selama masa nifas terjadi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi para ibu.
1. Tidak melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang terlalu berat
2. Perlu merawat area kewanitaan dengan baik
3. Dilarang berhubungan intim dengan alasan apapun
4. Melakukan diet sehat untuk ibu pasca melahirkan
5. Dilarang merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
Baca Juga: Puasa Berintim-intin Pasca Melahirkan Bukan 40 Hari, Tapi 90 Hari
6. Wajib jauhi stres.
Pada dasarnya, perawatan pada masa nifas difokuskan agar kondisi ibu tetap sehat, baik secara fisik maupun mental.
Manfaatkan masa nifas ini untuk memulihkan diri, menguatkan ikatan ibu dan bayi.
Ada juga wanita yang mengalami sindrom baby blues pada masa nifas.
Sindrom ini biasanya dimulai di hari kedua atau ketiga setelah melahirkan dan cenderung mereda beberapa hari kemudian.
Berkonsultasilah dengan dokter jika kondisi baby blues disertai keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bayi, dan jika mengarah ke depresi.(*)
Baca Juga: Tanda-tanda Bahaya di Masa Nifas yang Harus Ibu Ketahui dan Solusinya
Source | : | mayoclinic,kemkes.go.id,American Pregnancy Association |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar