Akan tetapi dari orang yang terkena kanker paru setelah diteliti ternyata memang trigger utamanya adalah rokok," ujar dr. M. Yadi Permana, SpB(K)Onk - Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) dalam acara daring Memperingati Hari Kanker Sedunia.
Terlepas dari itu semua, pada acara ini dr. M. Yadi Permana, SpB(K)Onk lebih jauh membicarakan soal kanker payudara yang jadi kanker nomor 1 yang menjangkit wanita.
Rupanya ada peran genetik pada seseorang jika memang keluarganya ada yang menyandang kanker payudara.
"Sekali lagi faktor genetik ini kan beragam, jadi saya bicara melalui bidang saya saya yaitu kanker payudara.
Jadi kalau semisalnya secara genetik, dari ibu atau nenek itu menderita kanker payudara maka kemungkinan terjadinya kanker payudara pada yang bersangkutan itu 3,8 sampai 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan yang biasa.
Kemudian apabila faktor genetik itu diperiksa lagi, apakah ada mutasi gen, apakah terdapat mutasi gen BRCA 1 dan 2.
Itu jika wanita umur lebih dari 50 tahun mutasinya positif maka angka kejadian kanker payudara pada usia di atas 50 tahun itu sampai 50 persen," ucap dr. M. Yadi Permana, SpB(K)Onk.
Beliau pun memberikan contoh salah satu aktris papan atas Angelina Jolie yang sudah melewati operasi pengangkatan payudara.
"Contoh pada public figure Angelina Jolie, dia mutasi BRCA 1 dan BRCA 2-nya positif sehingga pada saat umur 50 tahun ia sudah menjalani operasi angkat payudara keduanya, lalu direkonstruksi.
Karena sebegitu tingginya ia terkena kanker payudara sebab BRCA 1 dan BRCA 2-nya positif," tandasnya.(*)
Baca Juga: Cegah Kanker Serviks, Vaksin HPV Bisa Diberikan Pada Anak Perempuan dan Laki-laki Sejak Kelas 5 SD
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar