GridHealth.id – Presenter Melaney Ricardo mengabarkan bahwa dirinya menjalani operasi pengangkatan rahim usai didiagnosis menderita adenomiosis. Pengalaman pahit tersebut diceritakan sendiri oleh Melaney lewat kanal YouTube miliknya, Senin (30/1/2023).
Ia menjelaskan bahwa ia memutuskan untuk menjalani operasi pengangkatan rahim lantaran pengobatan yang dijalaninya tak membuahkan hasil.
"Jadi operasi yang aku lakukan kemarin itu, akhirnya after long journey, up and down, maju mundur, mengumpulkan keberanian, itu adalah operasi pengangkatan rahim," jelas Melaney dilansir dari TribunSeleb, Selasa (31/1/2023).
Sebelumnya, Melaney menceritakan bahwa ia sudah lama mengalami sakit yang hebat setiap kali menstruasi. Namun beberapa bulan belakangan, gejala yang dirasakannya semakin parah. Tak hanya itu, menstruasi juga diperparah dengan perdarahan yang cukup hebat. Darah menstruasi mengalir layaknya buang air kecil.
“Menstruasi aku itu sakitnya bener-bener yang sakit. Jadi pada saat dulu aku belum melahirkan, ibaratnya masih gadis itu memang aku setiap menstruasi itu selalu sakit. Tapi akhir-akhir ini aku ngerasa sakitnya tuh benar-benar ekstra," sambungnya.
Akibat rasa sakit yang dirasakannya, Melaney mengaku sempat kesulitan beraktivitas.
"Kalau enggak dikasih painkiller, hari pertama kedua, ketiga, enggak bisa beraktivitas. Setelah dikasih painkiller, itu pun masih ada period cramp-nya," bebernya.
Setelah memeriksakan diri ke dokter, Melaney akhirnya mengetahui bahwa dirinya menderita adenomiosis.
"Jadi yang aku alami beberapa bulan ke belakang ini adalah symptoms (gejala) kalau aku itu mengidap adenomiosis, jadi (gejalanya) agak mirip dengan endometriosis," kata Melaney.
Baca Juga: Penyebab Perut Kembung dan Begah Saat Hamil, Jalani Pola Hidup Ini untuk Mengatasinya Tanpa Obat
Mengenal adenomiosis
Dikutip dari Mayo Clinic, adenomiosis adalah kondisi ketika endometrium atau lapisan permukaan rongga rahim tumbuh di dalam dinding otot rahim (miometrium). Akibatnya, rahim membengkak pada setiap siklus menstruasi.
Meski kondisi ini seringkali tidak berbahaya, tetapi adenomiosis dapat memicu perdarahan, nyeri, hingga kesulitan beraktivitas yang berpengaruh buruk pada kualitas hidup penderitanya.
Hingga saat ini, penyebab adenomiosis belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terkait dengan beberapa faktor diantaranya, usia yang telah memasuki 35-50 tahun, pernah menjalani kuret atau operasi caesar, pernah melahirkan, serta mengalami kelebihan berat badan (obesitas).
Mayo Clinic menyebut bahwa adenomiosis memiliki gejala beragam, mulai dari kram menstruasi yang sangat menyakitkan, perdarahan berat selama menstruasi, hingga sakit saat berhubungan seksual (dispareunia).
Baca Juga: Manfaat Puasa Secara Umum dan Khusus Bagi Kesehatan di Bulan Ramadhan
Pada beberapa kasus, perdarahan menstruasi yang berat dari adenomiosis bisa meningkatkan risiko anemia atau kekurangan darah, sehingga penderitanya akan merasa sangat lelah atau kedinginan.
Kabar baiknya, gejala adenomiosis umumnya akan berkurang atau hilang setelah menopause. Namun, apabila kondisi adenomiosis yang dirasakan kian memburuk, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan ke dokter, terutama bila keluhan sudah terjadi dalam tiga siklus menstruasi berturut-turut dan mengganggu aktivitas.
Apabila gejala adenomiosis masih bisa ditangani, dokter biasanya akan memberikan perawatan berupa konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen. Dokter biasanya juga memberikan pil atau injeksi kontrasepsi hormonal.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar