GridHealth.id – Setelah sempat mereda pada Desember 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melaporkan dua kasus baru gangguan ginjal akut (GGA) pada anak-anak.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan M Syahril mengatakan, gangguan ginjal akut yang ditemukan terjadi pada anak berusia 1 tahun, dan anak tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif pada 1 Februari 2023.
Sementara satu kasus lainnya masih merupakan suspek dengan usia 7 tahun. Saat ini, pasien masih menjalani perawatan dan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
"Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi gangguan ginjal akut dan satu kasus suspek” ujar Syahril seperti dikutip dari pemberitaan Kontan, Senin (6/2/2023).
Sebagai informasi, GGA adalah kondisi ketika ginjal berhenti berfungsi tiba-tiba. Dikutip dari situs web Boston's Children Hospital, GGA umumnya disebabkan oleh penurunan aliran darah atau oksigen secara tiba-tiba ke ginjal.
Kondisi ini dapat dipicu oleh obat-obatan yang berbahaya bagi ginjal, infeksi bakteri E-coli, atau terhambatnya saluran kemih akibat kecelakaan.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Bali Belly yang Ditandai Perut Kembung dan Diare, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Gejala GGA
Dilansir dari laman www.kemkes.co.id, terdapat beberapa indikator yang menunjukan gejala GGA. Gejala tahap awal biasanya ditandai dengan diare, muntah, demam akut hingga 3-5 hari, serta batuk dan pilek.
Pada kasus menengah, gejala GGA juga bisa ditandai dengan penurunan volume air seni yang semakin sedikit (oliguria). Tanda bahwa gejala GGA semakin berat adalah bisa berubah menjadi berat ketika warna air kemih anak berubah menjadi kecoklatan atau pekat, serta anak tidak buang air kecil selama 6 - 8 jam pada siang hari.
Jika kondisi ini terjadi, segeralah membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan perawatan sedini mungkin.
Antisipasi GGA
Mengingat penyakit ginjal bisa menyerang anak-anak, ada baiknya orangtua mengambil langkah pencegahan untuk mengantisipasi penyakit ini. Dilansir dari National Kidney Foundation, berikut beberapa tipsnya.
Kekurangan cairan yang parah bisa mengganggu fungsi tubuh dan merusak ginjal. Untuk itu, orangtua perlu memastikan agar kebutuhan air anak tercukupi sehingga terhindar dari dehidrasi. Utamanya, saat cuaca panas, anak banyak beraktivitas, atau sedang mengalami diare.
Terdapat beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan air pada anak. Orangtua bisa memberikan air putih, jus tanpa tambahan gula, atau susu tanpa tambahan gula berlebih.
Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes pada anak. Untuk diketahui, gula darah tinggi adalah penyebab utama gagal ginjal pada orang dewasa maupun anak-anak.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar