GridHEALTH.id - Berhubungan intim merupakan kegiatan yang biasa dilakukan bersama dengan pasangan.
Aktivitas ini sebenarnya mempunyai banyak manfaat bagi sebuah hubungan, karena dapat membantu memperkuat ikatan dan membuat pasangan semakin intim.
Tak hanya secara emosional, hubungan intim yang dilakukan dengan pasangan juga bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat bercinta untuk kesehatan misalnya menurukan tekanan darah hingga meningkatkan sistem imun tubuh, dikutip dari Center for Women's Health.
Namun, ada kalanya kepuasan seksual tak bisa didapatkan dan bila dibiarkan akan berdampak pada kehidupan bersama pasangan.
Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi dr. Darrell Fernando, Sp.OG, MRCOG, MM, MARS, mengatakan, kepuasan seksual dipengaruhi oleh dua faktor medis dan psikologis.
Secara medis, misalnya terjadi masalah kesehatan yang menjadi dasar timbulnya kesulitan.
Misalnya, seorang wanita terdeteksi mengalami vaginismus. Ini akan berpengaruh terhadap kehidupan seksualnya.
"Otot dasar panggulnya sakit (mengencang), jadi tidak bisa dilakukan penetrasi," ujarnya dalam Peluncuran dan Talkshow Durex 'Come Together', Kamis (16/2/2023).
Selain vaginismus, hambatan kepuasan seksual seorang wanita juga bisa disebabkan oleh endometriosis.
Endometriosis adalah kondisi saat terdapat kista, yang menyebabkan wanita merasakan sakit ketika pasangan penetrasi.
Baca Juga: Bagian Otak Mana yang Sensitif Terhadap Hubungan Seksual?
"Pada suaminya, ada masalah seperti kencing manis, darah tinggi, yang membuat kesulitan ereksi," ujarnya.
Sementara itu dari kacamata Psikolog Klinis Inez Kristanti, S.Psi, M.Psi, faktor risiko terjadinya hambatan berkaitan dengan komunikasi.
Stigma di masyarakat, di mana wanita yang mengetahui hal-hal tentang seksual dianggap sebagai sesuatu yang tak benar.
"Padahal pendidikan seksualitas hak semuanya," ujar Inez Kristanti.
Ia melanjutkan, "Bahkan untuk mengetahui bentuk organnya seperti apa nggak tahu. Sehingga kalau berhubungan, gimana bisa menkomunikasikan pleasure."
Berdasarkan salah satu jurnal ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal kesehatan Psikoseksual pada 2022, ditemukan bahwa ada kaitannya antara musik dengan hubungan intim.
Lebih lanjut, Inez menjelaskan bahwa secara neurobiologis terdapat kesamaan sistem kerja otak saat memproses musik dan seks.
"Sehingga, bisa mengarah pada pleasure gap yang tidak menguntungkan bagi siapapun," ujarnya.
"Oleh karena itu, ada beberapa penjelasan mengapa musik mungkin bisa meningkatkan kepercayaan diri, membantu pasangan fokus pada aktivitas seksual yang sedang mereka lakukan, serta meningkatkan rasa keintiman," pungkasnya.
Namun tak dipugkiri, penelitian lebih lanjut terkait hal ini masih dipelrukan.
Menjawab hal ini, Durex Indonesia menginisiasi lagu "Come Closer", berkolaborasi dengan musisi Soundwave. (*)
Baca Juga: Hypoactive Sexual Desire Disorder, Disfungsi Seksual yang Buat Wanita Ogah Bercinta
Source | : | Center for Women's Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar