GridHEALTH.id - Seperi yang telah disampaikan langsung oleh Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji, PeduliLindungi diganti menjadi aplikasi Satu Sehat. Dilaunching 28 Februari.
Kemenkes juga menghimbau masyarakat untuk tidak khawatir masalah kebocoran data, karena pada dasarnya secara teknik platform integrasi ini mengikuti prinsip yang sudah lama dibangun dan diterapkan dalam sistem keuangan, di mana pengguna antar bank berbeda dapat dengan mudah mengakses tanpa khawatir kebocoran data.
Dalam platform IHS, Satu Sehat data keamanan didukung oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Indonesia.
Untuk diketahui, platform ini masuk ke dalam bagian layanan kesehatan Indonesia atau Indonesia Health Services (IHS). Peluncuran resminya dilaksanakan pada hari Selasa (26/07/2022).
Platform IHS bernama Satu Sehat adalah sebuah platform yang akan menyediakan integrasi data dan menyajikan berbagai macam data tersebut, mulai dari rekam medis hingga resume medis dari berbagai macam standarisasi menjadi satu kesatuan yang seragam dalam format dan protokol pertukarannya.
Baca Juga: Racikan Tradisional Obat Kurap Pakai Kunyit, Begini Cara Buatnya!
Tapi belakangan ini banyak yang membahas prihal data aplikasi PeduliLindungi yang sempat dikabarkan hilang hingga nasib sertifikat vaksin milik masyarakat.
Malah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dikutip dari TribunPontianak (2/03/2023), data PeduliLindungi hilang terjadi setelah kasus Covid-19 turun.
Padahal, aplikasi tersebut telah menyimpan 60 juta data masyarakat saat terjadinya Covid-19.
"PeduliLindungi kita pakai sampai 60 juta, tapi ini Covid-19 mulai hilang, hilang lagi itu data. Padahal ini momentum yang luar biasa," ujar Erick beberapa waktu lalu..
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir mengatakan, dalam melakukan konsolidasi data, penting untuk melakukannya bersama-sama.
Baca Juga: Menjaga Kadar Asam Urat Normal, Dimulai dari Jaga Pola Makan
"Jangan Kaget! Aplikasi PeduliLindungi Kini Berubah Satu Sehat Mobile dan Nasib Pengguna."
Eric Thohir melanjutkan, dengan program yang banyak saat ini, Indonesia belum memiliki 1 single data.
"Program kita terlalu banyak, semua Kementerian punya, CSR punya, tetapi kita tidak punya 1 single data. Semuanya punya data masing-masing," lanjut dia.
Dia menekankan, aplikasi PeduliLindungi merupakan contoh konsolidasi data yang luar biasa. Melalui PeduliLindungi, pemerintah bisa mengambil satu data, termasuk dalam hal ketepatasn penyaluran program pemerintah.
Tapi prihal hilangnya data di PeduliLindungi, dibantah oleh Chief Digital Transformation Office Kemenkes RI, Setiaji yang menyebutkan data masyarakat di aplikasi PeduliLindungi tidak hilang ataupun bocor.
Baca Juga: Obesitas Pada Anak Tingkatkan Risiko Terjadinya PTM, Cegah Sejak Dini
Source | : | TribunPontianak.co.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar