Jika sering mengalaminya, cobalah untuk melakukan grazing atau makan dalam porsi kecil lebih sering daripada makan porsi besar tiga kali sehari.
Bukan berarti tidak boleh sama sekali mengonsumsinya, tapi muailah perhatikan makanan yang dikonsumsi.
Menurut dokter Wolf, ada beberapa makanan yang perlu dihindari karena dapat memicu refluks asam seperti makanan dengan kandungan mint, makanan berlemak, makanan pedas, tomat, bawang putih, kopi, cokelat, hingga minuman beralkohol.
Minuman berkarbonasi atau bersoda, dapat membuat seseorang lebih sering bersendawa.
Bersendawa mengakibatkan asam masuk ke kerongkongan. Oleh karena itu, lebih baik minum air biasa dibandingkan sparkling water atau jenis soda lainnya.
Ketika berdiri atau duduk tegap, gravitasi akan membantu menjaga asam tetap berada di perut.
Selain tidak langsung berbaring, pada malam hari sebaiknya makan tiga jam sebelum tidur malam.
Idealnya kepala berada di posisi 6 hingga 8 inci lebih tinggi dibandingkan dengan kaki. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan tempat tidur berdesain khusus.
Jangan sesekali mengganjal kepala dengan tumpukan bantal, karena cara ini tidak akan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Beberapa jenis obat-obatan, termasuk estrogen yang dikonsumsi pasca menopause atau obat antidpresan, dapat mengendurkan sfingter atau otot berbentuk cincin yang menutup dan membuka jalur pada tubuh.
Begitu juga dengan obat yang berfungsi untuk meningkatkan kepadatan tulang, karena berisiko menyebabkan iritasi kerongkongan.
Apabila langkah mengobati asam lambung tanpa obat ini kurang efektif atau kondisinya lebih parah hingga kesulitan menelan, sebaiknya segera lakukan kunjungan ke dokter. (*)
Baca Juga: Asam Lambung Kronis Bisa Menyebabkan Kematian, Kenali Gejala Awalnya
Source | : | NHS,Harvard Medical School |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar