Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa obat antijamur tanpa resep dan yang membutuhkan resep tersedia di apotek untuk mengobati penyakit kulit ini.
Obat antijamur tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari krim, gel, bedak, ataupun oral yang disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Antijamur krim hingga bedak biasanya digunakan untuk mengatasi kurap yang terdapat di badan, kaki, tangan, ataupun selangkangan.
Biasanya, obat ini mengandung bahan aktif seperti klorimazol, miconazol, terbinafin, dan juga tolnaftate.
Sementara itu yang jenis oral, direkomendasikan untuk mengobati kurap yang ada di kulit kepala atau yang sifatnya presisten.
Rata-rata diresepkan untuk 1-3 bulan, dengan kandungan bahan aktif yang meliputi flukonazol, griseofulvin, itrakonazol, dan terbinafin.
Selain obat antijamur oral dan topikal, ada juga sampo obat yang dipakai untuk mencegah kurap di kulit kepala menyebar.
Ini memang tidak dapat menghentikan perkembangan jamur, tapi cukup membantu menjaga infeksi tidak berjalan lebih jauh.
Jika pengobatan dilakukan secepat mungkin, maka risiko untuk menularkannya hanya berlangsung kurang lebih selama 48 jam pertama.
Untuk infeksi yang ringan, kondisi kulit kembali normal hanya dalam waktu beberapa minggu. Sedangkan jika berat butuh kurang lebih 6-12 minggu.
Selama pengobatan, selalu jaga area yang terdampak dalam keadaan bersih dan kering. Kemudian rutin menggunakan obatnya dan hindari menyentuh kulit sebelum cuci tangan. (*)
Baca Juga: Ternyata Cuma Butuh Bahan Alami Ini untuk Hilangkan Kurap Kering di Kulit
Source | : | Cleveland Clinic,Prescription Doctor |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar